Ekonomi Menjerit, Kosumerisme Menjerat, dan Paylater Jadi Jalan Pintas

Oleh : Rola Rias Kania. S,Pd  (Tenaga Pengajar)
Oleh : Rola Rias Kania. S,Pd
(Tenaga Pengajar)

Di tengah himpitan ekonomi yang kian mencekik, jutaan rakyat Indonesia terpikat oleh kemudahan Paylater, namun terjebak dalam candu utang berbasis riba. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Februari 2025, utang Paylater di sektor perbankan melonjak 36,6% dari tahun sebelumnya, mencapai Rp 21,98 triliun (Kompas.com, 12/04/2025). Fenomena ini bukan sekedar tren ekonomi, melainkan budaya konsumerisme yang menjamur di tengah-tengan masyarakat.

Kondisi perekonomi yang kian memburuk menjadi sebab turunnya daya beli masyarakat, marakya PHK, naiknya harga-harga barang, beban hidup meningkat dan lainnya. Goncangan ekonomi global juga menjadi saah satu faktor penyebab lemahnya daya beli masyarakat (Tempo.com, 21/04/2025). Meski demikian, gaya hidup konsumerisme tetap menggidap di tubuh masyarakat untuk memiliki barang baru dengan model terkini, yang sering dianggap sebagai simbol “kebahagian”. Demi memenuhi gaya hidup serta kebutuhan sehari-hari Paylater hadir sebagai jalan pintas sebagai pemenuhan. Tanpa sadar masyarakat akhirnya terjebak dalam lingkaran hutang dengan bunga tinggi yang tidak kunjung lunas.

Kemudahan akses teknologi digitalisasi dan proses pembayarannya serta promosi manis yang ditawarkan, menjadi salah satu penyebab mudah terjebaknya masyarakat kepada candu digital ini. Paylater menyamar menjadi penyelamat, tetapi sebenarnya adalah algojo yang dengan sengaja diciptkan oleh korporasi fintech untuk memeras keuntungan dari keputusasaan. Dengan Fitur utang digital ini dapat memelihara gaya hidup konsumerisme dan membelenggu mereka dengan utag berbunga.

Konsumerisme yang berkembang ditengah masyarakat adalah buah busuk hasil penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Dalam sistem ini, standar kehidupan dan tolak ukur kebahagian seringkali didasarkan pada kepemilikan materi, yang menjadi ciri khas sistem kapitalisme ini. Dengan gaya hidup yang menjadi penyakit bagi akal ini, dapat melahirkan sikap acuh, boros, memaksakan kehendak bila tidak terpenuni. Terkadang juga tak ayal berujung pada bunuh diri apabila jeratan hutang tidak terbayarkan.

Dalam sistem ekonomi kapitalisme, riba bukannlah keharaman, melainkan alat untuk menggerakan roda ekonomi. Salah satu wujudnya adalah fitur paylater, yang memungkinkan transaksi belanja dengan utang berbasis bunga. Banyak individu, terutama kalangan menengah ke bawah, kurang memahami risiko utang berbasis riba, bahkan cenderung mengabaikannya demi memenuhi kebutuhan. Disisi lain, peran negara dalam sistem ini terbatas sebagai fasilitator dan regulator, bukan sebagai pelindung atau penjamin kesejateraan rakyat. Akibatnya, permasalahan konsumerisme menjadi sistematik dan sulit diatasi. Padahal ini adalah tanggung jawab negera. Pengaturan inni akan sangat berbeda apabila dilihat dari sudut pandang Islam. Dalam Islam sangat jelas bagaimana peran negara dalam mensejahterakan rakyat dengan ekonomi berbasis Islam.

Di Indonesia, meskipun Islam menjadi agama mayoritas, banyak masyarakat yang belum menjadikan Islam sebagai aqidah atau standar bertindak. Islam sering kali hanya dipahami sebagai ritual ibadah atau bahkan sekadar pelengkap data administrasi, bukan sebagai panduan menyeluruh. Padahal sejatinya Islam adalah agama yang mengatur ibadah sekaligus sebagai Qiyadah Fikriyah (kepemimpinan berfikir) yang mampu memberikan solusi atas berbagai peroslan hidup, termasuk konsumerisme. Dalam buku Nizhomul Islam yang ditulis oleh Syeikh Taqiyudin An-Nabhani, Qiyadah Fikriyah merujuk kepada kemampuan memimpin dan mengarahkan pemikiran masyarakat mengambil sikap yang benar, terutama berdasarkan prinsip yang telah ditetapkan oleh syariat. Dengan konsep ini akan mampu mengarahkan individu menolak konsumerisme dan jebakan riba sesuai syariat. Penerapan Al-quran dan As-sunnah dalam kehidupan adalah buah dari Islam sebagai Qiyadah Fikriyah.

Perbuatan akan didasari dengan perintah dan larangan Allah SWT. Larangan Allah terhadap riba akan berlaku pada sistem paylater tersebut. Konsep riba pada kredit instan digital karna adanya bunga dalam setiap transaksi, kemudian aktivitas denda saat terjadi keterlambatan pemabayaran. Selain itu dalam Islam negara juga akan berperan dalam mempertahankan ketaqwaan pada setiap warga negaranya. Negara akan sebagai raa’in dan bertanggung jawab mengurusi rakyat dan mensejahterakannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinta : Imam adalah raa’in (penggembala) dari ia bertanggung jawab atas rakyatnya (gembaaanya). (HR. Bukhari). Penjaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi setiap individu oleh negara, kemudian memastikan setiap warga negara mendapatkan akses makanan, tempat tinggal dan pakaian layak serta pendidikan dan kesehatan secara gratis.

Sistem keuangan yang akan diterapkan berbasis ekonomi riil bukan spekulasi atau pasar uang. Negara Islam juga akan memastikan distribusi kekayaan terjadi secara adil, melalui pengaturan kepemilikian dalam Islam dan larangan monopoli. Kemudian pengawasan oleh negara terhadap pasar secara langsung agar tidak ada praktik penimbunan, manipulasi harga, kartel, atau jasa keunganan yang menggunakan sistem riba akan diamankan oleh negara. Pelanggaran akan ditindak tegas tanpa kompromi. Ini menjaga agar harga barang tetap terjangkau.

Jika ada rakyat yang tidak mampu karena tidak memiliki pekerjaan maka negara wajib membantu melalui Baitul Mal atau mengupaya pekerjaan yang layak baginya. Maka dengan ini daya beli relatif stabil dan kuat karena penjagaan negara yang berpihak kepada kemasalahata umat. Bukan kepada kemaslahatan segelintir orang atau para korporat sebagaimana yang terjadi pada sistem kapitalisme ini. Maka dengan negara Islam penjagaan kestabilan daya beli masyarakat akan dapat terealisasi dan tatananan kehidupan berjalan secar adil dan sesuai dengan syariat Islam.

Seorang individu muslim dengan aqidah Islam akan senantiasan menempatkan tujuan kehidupannya pada keridhoan allah SWT yakni sesuai dengan syariat Islam. Dengan ini kewaibannya untuk menuntut ilmu dan terlibatnya dalam perjuanagan meneggakan Islam kaffah adalah tujuan dalam menyosong Qiyadah Fikriyah yang terealisasi dalam negara Islam.

Nama

Artikel,34,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Baznas,1,BIM,2,BNNP,2,Cerpen,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,1,Hiburan,1,Internasional,10,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,31,Kampus,12,Kejati Sumbar,9,Kesehatan,8,KJI,1,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,44,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,89,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,153,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Papua,2,Pariaman,3,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,10,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,11,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,3,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,50,Polresta Padang,1,Polri,61,Puisi,12,Riau,4,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,256,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,3,UNP,7,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Ekonomi Menjerit, Kosumerisme Menjerat, dan Paylater Jadi Jalan Pintas
Ekonomi Menjerit, Kosumerisme Menjerat, dan Paylater Jadi Jalan Pintas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG1tVbv1D5_AmbymQQ9mMBO0ZyvTFbxJoCSHchtbZ3NZdkit86qDGaBhosazO_FtX69ncqtWQMiVnrzKkHvf7pwNi1dxOJ4wciKn1X2ETwjddFl1x3o2Byt9uq22nS0PLkbQ1mMDUp091bUtK0fu-4XbEPabztSOObtZ26SEfp6GL3wTO-gu17kEb6nQwA/w584-h640/1000086600.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG1tVbv1D5_AmbymQQ9mMBO0ZyvTFbxJoCSHchtbZ3NZdkit86qDGaBhosazO_FtX69ncqtWQMiVnrzKkHvf7pwNi1dxOJ4wciKn1X2ETwjddFl1x3o2Byt9uq22nS0PLkbQ1mMDUp091bUtK0fu-4XbEPabztSOObtZ26SEfp6GL3wTO-gu17kEb6nQwA/s72-w584-c-h640/1000086600.jpg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/05/ekonomi-menjerit-kosumerisme-menjerat.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/05/ekonomi-menjerit-kosumerisme-menjerat.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content