![]() |
Penulis Nurul Khotimah Pegiat Dakwah |
Gaza hingga kini terus menjadi sasaran genosida zionis Israel setiap hari dengan cara yang makin mengerikan dan sangat tidak manusiawi.
Serangan Israel menghantam sekumpulan warga yang sedang mengantri untuk mendapatkan bantuan gizi diluar posko layanan kesehatan di pos medis di Deiral Balah, Gaza tengah yang mengakibatkan 15 warga termasuk 10 anak-anak harus kehilangan nyawanya, dan 67 orang lainnya di jalur Gaza selama 24 jam terakhir.Kamis (10/7/2025)Tirto.id
Bantuan Yang Mengancam Nyawa
Zionis Yahudi mau menerima bantuan masuk ke Gaza bukanlah karena tersentuh rasa kemanusiaannya. Namun karena kritikan dunia internasional terhadap perlakuan zionis pada warga Gaza yang kelaparan.
Bagi zionis, bantuan yang datang adalah jebakan agar mudah membunuhi warga sipil Gaza yang lemah, seperti anak-anak, para ibu dan lansia.
Gaza juga disinyalir menjadi tempat uji coba senjata. Berbagai cara dilakukan oleh zionis Yahudi untuk memudahkan genosida muslim Gaza. Antara lain adalah dengan menahan masuknya bantuan makanan hingga warga Gaza kelaparan. Kemudian dengan menetapkan titik pengambilan bantuan. Setelah masyarakat berkumpul menunggu bantuan, mereka pun diserang dengan sangat brutal.
Selain itu, zionis juga memasukkan pil narkotika kedalam karung-karung tepung dengan tujuan merusak dan menghancurkan kehidupan muslim Gaza, ketika tepung itu dikonsumsi oleh warga Gaza.
Penghianat Sejati
Semua tindakan genosida yang dilakukan zionis sungguh diluar batas kemanusiaan. Semuanya terlihat dan terekam jelas oleh masyarakat dunia, termasuk para pemimpin negeri muslim. Jangankan membantu mengusir penjajah, penguasa negeri muslim malah bertegur sapa mesra dan bergandeng tangan dengan zionis. Sungguh mereka adalah penghianat sejati. Mereka membiarkan rudal-rudal zionis menghantam dan membumi hanguskan Palestina.
Inilah akibat mengakarnya nasionalisme di negeri-negeri muslim yang menyebabkan penguasa muslim enggan menolong saudaranya yang terjajah di negeri lain. Selama kapitalisme masih bercokol di dunia ini, maka nasionalisme akan menjadi penghambat penguasa muslim untuk bersatu.
Nasionalisme juga telah mematikan ruh jihad di negeri-negeri muslim. Akibatnya tak satupun yang mampu menyatukan pasukan untuk menghancurkan blokade Zionis Israel.
Solusi Menuju Kemenangan
Penjajahan dan penindasan yang terjadi di Gaza Palestina juga mengundang kritikan yang tajam dari banyak pengamat. Namun mereka juga tidak memberikan solusi. Solusi menuju jalan keselamatan bagi Gaza bukanlah bantuan semata, melainkan dengan mengusir keberadaan Zionis Yahudi di sana dan keberadaan rezim penguasa negeri-negeri muslim yang melindungi dan melestarikan entitas tersebut.
Tanggung jawab penuh saat ini berada di pundak umat Islam dan kekuatannya untuk mendapatkan kembali kewibawaannya dan membebaskan diri dari dominasi penguasa yang memimpin negeri muslim dan bermitra dengan zionis dalam membunuh dan memusnahkan Gaza.
Membangun Kesadaran
Untuk mengusir Zionis dan mengganti pemimpin negeri muslim penghianat adalah dengan membangkitkan kekuatan jihad dan Khilafah. Umat Islam harus terus menyuarakan solusi hakiki untuk Palestina hanyalah jihad dan Khilafah. Dan semua muslim yang sudah memahami akar masalahnya, berkewajiban menyadarkan muslim yang lain. Hal ini akan membangun kesadaran dan kekuatan umat atas dasar akidah.
Dengan terbentuknya kesadaran umum pada mayoritas umat, akan mendorong umat fokus berjuang di jalan dakwah sesuai dengan Thoriqah Rasulullah Saw. Sebagaimana tercantum dalam Al -Qur'an surat Ali - Imran ayat 31 yang artinya:
_Katakanlah (Muhammad), "jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu" Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang._
Thoriqah Rasulullah inilah yang akan menghantarkan pada kemenangan. Umat harus difahamkan untuk menjauhi Thoriqah yang tidak menghantarkan pada kemenangan, baik melalui people power ataupun melalui jalur parlemen.
Para pengemban dakwah harus istiqomah dan terus waspada akan adanya bahaya yang mengancam mereka, baik yang datang dari diri sendiri ( merasa dirinya lebih baik dari umat) maupun bahaya ideologi (sekularisme, kapitalisme, liberalisme, pluralisme, dan hedonisme). Kedua bahaya ini harus diwaspadai karena akan memalingkan umat dari Thoriqah dakwah Rasulullah Saw.
Mereka harus yakin bahwa Thoriqah inilah yang akan menghantarkan pada kemenangan Islam, termasuk mengusir penjajah Yahudi dari Palestina.
Wallahualam bissawab