Oleh Opi Ummu Shofwan
Aktivis Muslimah
Puluhan preman yang meresahkan masyarakat, termasuk pedagang kecil yang sering menjadi sasaran preman ini telah berhasil ditangkap, hal ini di sampaikan oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono saat ditemui di Mapolresta Bandung pada Jumat (23/05/2025). Beliau menambahkan, jika ada yang berani melakukan aksi premanisme, akan dikejar sampai manapun untuk ditangkap.
Segala bentuk premanisme seperti kasus kejahatan jalanan, peredaran minuman keras, hingga obat keras tertentu, akan diungkap dan tidak diberikan ruang sama sekali, sesuai dengan komitmen bersama pemerintah yang akan menindak hal tersebut dengan tegas.
Tak hanya itu, Beliau juga mengajak masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima untuk memanfaatkan layanan pengaduan "Lapor Pak Kapolresta", jika mengalami gangguan keamanan. (TRIBUNJABAR.ID)
Upaya ini patut di apresiasi dan didukung sepenuhnya, untuk menekan laju kekerasan dan mewujudkan rasa aman masyarakat. Namun, perlu kita ingat, bahwa Premanisme bukan hanya masalah keamanan, tetapi juga terkait dengan aspek kebudayaan dan ideologi kekerasan. Premanisme adalah bagian dari wajah ideologi kekerasan yang memposisikan dunia sebagai lingkungan serta membenarkan tindakan kekerasan dalam upaya meraih tujuan. Dapat tumbuh subur di semua lingkungan hidup, termasuk kebudayaan, dan beroperasi secara tidak langsung melalui ideologi yang tertanam pada lembaga dan budaya yang saat ini lagi diemban yaitu sistem kapitalisme sekuler. Premanisme muncul dipicu oleh lingkungan kapitalisme sekuler yang rawan kemiskinan, pengangguran dan pendidikan rendah. Jadi, pemberantasan premanisme bukan sekadar soal menjaga ekonomi, tp menjamin kehidupan yg aman dan bermartabat. Ketika kemunculan premanisme bersumber dari sistem kapitalisme sekuler, maka persoalan premanisme tidak akan selesai jika masih dalam kerangka kapitalisme sekuler itu.
Maka, solusi tuntas dengan menerapkan sistem yg mampu menghilangkan premanisme, yaitu sistem Islam. Karena, hanya sistem Islam yang mampu memberikab solusi komprehensif bagi persoalan premanisme. Islam membangun masyarakat dengan prinsip keadilan, keimanan dan ketertiban yang kokoh. Bukan sekadar menindak pelaku premanisme, tetapi menciptakan sistem yang adil, setiap individu mendapatkan haknya tanpa menindas yang lain.
Sistem yang adil hanya bisa terwujud di dalam sistem Islam, karena Islam memiliki pendekatan tegas dan adil terhadap segala bentuk kejahatan, termasuk premanisme.
Dalam pandangan Islam, setiap tindakan yang mengganggu keamanan, menzalimi orang lain, memaksakan kehendak dengan kekerasan atau merampas hak milik secara paksa tergolong sebagai pelanggan hukum syarak. Premanisme bukan sekadar pelanggaran sosial, tapi merupakan bentuk bughat (pemberontakan terhadap otoritas sah), hirobah (perampokan) atau kezaliman. Tergantung pada bentuk dan intensitasnya. Islam memerintahkan penegakan hukum yang tegas dan menjerat, tidak pandang bulu, serta dilakukan oleh negara yang menerapkan syari'at Islam secara kaffah yaitu Khilafah Islamiyyah.
Wallahu'alam bishawab
.jpeg)
