Padang, 6 Desember 2025 – Musibah banjir dahsyat yang melanda Sumatera Barat pada akhir November 2025, dengan puncaknya pada Kamis, 27 November 2025, telah meninggalkan duka mendalam dan trauma bagi masyarakat.
Bencana ini tidak hanya merenggut banyak korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian harta benda dan kerusakan infrastruktur yang parah.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Dr. Gatot Tri Suryanta, banjir melanda hampir seluruh daerah kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Lima kabupaten/kota yang paling parah terdampak adalah Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Solok.
Total warga yang terdampak akibat banjir mencapai 214.032 jiwa. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 1.359.108.905.100,00.
Dampak Bencana yang Meluas:
Jumlah korban jiwa tercatat 482 orang, dengan 184 orang di antaranya teridentifikasi.
Sebanyak 22 orang mengalami luka berat, 36 orang luka ringan, dan 214 orang masih dinyatakan hilang. Beberapa jenazah yang ditemukan juga masih belum teridentifikasi.
Banjir ini memicu 483 kejadian bencana lainnya, meliputi:
* Banjir: 234 kejadian
* Tanah Longsor: 151 kejadian
* Angin Puting Beliung: 4 kejadian
* Pohon Tumbang: 43 kejadian
* Jalan Amblas: 13 kejadian
* Tiang Listrik Tumbang: 1 kejadian
* Banjir Bandang: 33 kejadian
* Badai: 4 kejadian
Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum juga sangat besar:
* Rumah rusak berat: 1.149 unit
* Rumah rusak sedang: 1.434 unit
* Rumah rusak ringan: 1.629 unit
* Rumah terendam: 36.922 unit
* Rumah hanyut: 562 unit
* Sarana pendidikan: 355 unit
* Sarana kesehatan: 74 unit
* Tempat ibadah: 125 unit
* Perkantoran: 21 unit
* Kios: 2.532 unit
* Irigasi: 211 unit
* Bendungan: 24 unit
* Penguat tebing sungai: 18 unit
* Jembatan: 141 unit
* Jalan: 19.221 meter
Sektor pertanian dan peternakan juga mengalami kerugian besar, dengan tercatat 150 ekor sapi, 97 ekor kambing, dan 20.081 ekor unggas mati. Lahan pertanian seperti sawah seluas 8.662,04 Ha, kolam/tambak ikan 757,97 Ha, ladang 1.908,8 Ha, dan ladang pertanian 3.771,10 Ha juga mengalami kerusakan.
Upaya Penanganan dan Bantuan dari Polri dan Pihak Lain:
Polda Sumbar telah mengerahkan 3.269 personel Polri sebagai bagian dari 8.950 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI (1.044), SAR (436), BPBD (1.284), dan Relawan (2.917).
Personel ini terlibat dalam operasi pencarian, evakuasi, distribusi logistik, dan pengamanan lokasi bencana.
Bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk Mabes Polri, Polda Riau, Polda DIY, Pertamina, Polda Jawa Tengah, Polda NTT, Polda Metro Jaya, Polda Jambi, Polda Bangka Belitung, Bareskrim Polri, Polda Kalimantan Tengah, Polda Sumsel, Astamaops Mabes Polri, PT NHK, serta masyarakat umum,.
Bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, beras, air minum, susu, perlengkapan bayi, serta alat pembersihan lahan seperti genset, chain saw, tenda pengungsian, sekop, cangkul, dan gerobak telah didistribusikan. Mabes Polri juga mengirimkan 2,5 ton bantuan logistik yang difokuskan pada daerah paling terdampak.
Untuk wilayah yang akses daratnya terputus, bantuan disalurkan melalui operasi airdrop menggunakan helikopter.
Trauma Healing dan Dukungan Psikologis:
Untuk membantu pemulihan psikologis masyarakat, terutama anak-anak di lokasi terdampak parah, Polwan Polda Sumbar menggelar kegiatan trauma healing dan konseling.
Kegiatan ini mencakup pendampingan emosional bagi keluarga yang kehilangan anggota dan upaya untuk memperkuat masyarakat dalam menghadapi masa pemulihan.
Polda Riau juga turut mengirimkan tim trauma healing untuk membantu korban di Sumbar.
Polda Sumbar juga mengimbau keluarga yang kehilangan anggota untuk segera melapor ke Posko DVI terdekat atau layanan Polisi 110 guna mempercepat proses identifikasi.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumbar terus berupaya mempercepat identifikasi korban, dengan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo memerintahkan percepatan proses identifikasi, termasuk penggunaan tes DNA jika sidik jari tidak memungkinkan,.
Per 5 Desember 2025, tercatat 210 korban meninggal, dengan 184 jenazah berhasil diidentifikasi.
Kapolda Sumbar Irjen Pol. DR. Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa semua kegiatan pemulihan dan bantuan diberikan dengan tulus dan ikhlas, melayani sepenuh hati untuk meringankan penderitaan akibat musibah ini.
(Laporan: Asfar Tanjung)
Editor: Aniyah
