![]() |
(Sumber: https://images.app.goo.gl/6ArZ) Oleh : Nazwa (Mahasiswi Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang, Indonesia.) |
Joanne Rowling, ia terkenal dengan menggunakan nama J.K. Rowling, merupakan
seorang sastrawan yang lahir di Inggris, lahir pada 31 Juli 1965. Ia terkenal karena telah
menciptakan seri buku yang berjudul Harry Potter, terdiri dari tujuh seri buku yang telah
diterbitkan antara tahun 1997 hingga 2007. Seri ini telah terjual lebih dari 600 juta eksemplar
dan telah diterjemahkan ke dalam 84 bahasa. Di bawah nama samaran Robert Galbraith,
Rowling juga mengarang novel untuk orang dewasa, seperti The Casual Vacancy, serta seri
fiksi kriminal Cormoran Strike. Sebelum mencapai kesuksesan sebagai sastrawan, Rowling
bekerja sebagai peneliti dan sekretaris bilingual di Amnesty International. Ia telah menghadapi
berbagai kesulitan dalam hidup, yaitu kehilangan ibunya, perceraian, dan mengalami
kemiskinan, sebelum pada akhirnya melahirkan novel pertamanya, Harry Potter and the
Philosopher's Stone, tahun 1997.
Masa kecil penuh warna Rowling diwarnai oleh pengalaman yang membentuk
imajinasinya dan berdampak terhadap karangan karangan nya di kemudian hari. Lahir pada 31
Juli 1965 di Yate, Inggris, Rowling besar di dalam keturunan yang menaruh hati terhadap
sastra, dengan ibunya yang selalu membacakan beragam buku yang memupuk rasa cintanya
kepada karya sastra. Dari umur enam tahun, ia mengawali karanya mengarang cerita pendek
pertamanya, yang berjudul Rabbit dan dilanjutkan dengan novel pendek The Seven Cursed
Diamonds pada usia yang baru menginjak sebelas tahun ia telah menampakkan bakatnya dalam
menghasilkan cerita.
Kisah nya di sekolah juga ikut serta, khususnya saat ia merasa terasing efek kesusahan
dalam bidang tertentu. Kesendirian dan kecewa ini memberikan nya sudut pandang yang dalam
tentang topik kehilangan dan perjuangan isu yang yang akan datang terbit di dalam karya nya
yakni Harry Potter. Dan juga Rowling pernah diucapkan sebagai murid bodoh oleh gurunya,
yang menjadi cara pandang tentang nilai-nilai perjuangan dan keberanian yang dominan
menonjol dalam karakter utama Harry. Karena kehilangan ibunya yang disebabkan timbulnya
penyakit yang ia idap yakni multiple sclerosis pada tahun 1990 menjadi peristiwa penuh emosi
yang sangat berpengaruh, tergambar dalam karakter Harry yang pula kehilangan sosok orang
tuanya.
Terlebih lagi, gagasan perihal cerita Harry Potter timbul pada saat ia sedang menantikan
kereta di Manchester, sebuah peristiwa kecil yang sangat berdampak terhadap hidupnya setelah
itu. Meskipun dihadapi oleh kemelaratan sebagai ibu tunggal setelah perceraian, Rowling tetap
berjuang menyelesaikan tulisan atau rancangan nya. Masa kecil dan pengalaman hidupnya
yang terisi oleh rintangan inilah yang nantinya menciptakan dunia imajinasi yang penuh sihir
Harry Potter serta tema-tema lain seperti cinta, persahabatan, perjuangan ,keadilan dan
keberanian.
Kisah Rowling pada saat berada di kelompok kepanduan Brownies yang juga sangat
berpengaruh. Nama-nama kelompok seperti Elves dan Pixies memberikan warna pada
imajinasinya untuk membuat makhluk-makhluk ajaib dalam dunia sulapnya. Adapun semangat
dari pengajarnya, khususnya Lucy Shepherd yang mengajarnya pentingnya struktur dalam penulisan, mendukung Rowling menumbuhkan keahlian menulisnya. Semua kepandaian ini
berperan penting pada karya sihir dunia Harry Potter yang kaya dan tidak berbelit belit.
Dengan semua pengalaman tersebut, Rowling memperoleh hasil memajukan keahlian
nya dalam menulis dan membuat dunia sulap yang mengagumkan. Karangannya tidak hanya
menawarkan hiburan, namun juga memberikan amanat yang dalam tentang cinta,
persahabatan,keadilan dan keberanian mengalami tantangan hidup. Masa kecilnya yang penuh
imajinasi dan pemahaman pemahaman menarik inilah yang melahirkan Joanne Rowling
menjadi seorang sastrawan luar biasa sampai hari ini.
(2410731053_nazwa@student.unand.ac.id)
Article ini disusun di Padang, 11 Maret 2025