![]() |
| Oleh Rismawati Aisyacheng Pegiat Literasi |
Menjadi pengedar narkoba kini bukan lagi hal tabu bagi beberapa orang. Berbagai kalangan telah terjun kedua haram ini, termasuk bapak-bapak, ibu-ibu, remaja bahkan ada dari kalangan anak-anak pelajar seperti anak sekolah ataupun mahasiswa. Dan kali ini beritanya datang dari dua pelajar berstatus mahasiswa
Sebagaimana yang dilansir oleh (infobombana.id. 2/11/25) bahwa Satuan Reserse Narkoba Polres Bombana melakukan operasi penangkapan terhadap jaringan peredaran narkotika. Dalam operasi bertajuk Sikat Anoa 2025, aparat berhasil menangkap dua orang yang diduga kuat menjadi perantara jual beli narkotika golongan I jenis sabu. Adapun kedua tersangka masih berstatus mahasiswa aktif. Mereka berinisial IH alias Deni (32), warga Desa Lakomea, Kecamatan Rarowatu. Dan seorang wanita yang tinggal di BTN Citra Garden, Desa Lantowonua, berinisial ES (25).
Penangkapan itu dilakukan pada hari Sabtu, 1 November 2025, sekitar pukul 17.40 Wita, di kawasan Jalan Pengairan, Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana. Total barang bukti yang diamankan polisi dalam kasus kali ini mencapai 32 paket sabu dengan berat bruto 9,68 gram.
Adanya kasus ini, makin menambah daftar keterlibatan kalangan para pemuda dalam dunia bisnis haram. Bahkan kejahatan ini juga bisa lihat kini kian merambah ke berbagai lapisan masyarakat, utamanya di tiga zona wilayah, yakni Rumbia, Poleang dan Pulau Kabaena.
Selain itu, ternyata media Infobombana.id juga telah mencatat bahwa, dalam kurun dua tahun terakhir ini, penangkapan pelaku narkotika di Bombana telah meningkat menjadi 40 persen, dengan mayoritas pelaku berusia di bawah 35 tahun , sehingga menggambarkan wajah baru peredaran narkotika di daerah-daerah Rumbia, Poleang dan Kabaena.
Maraknya pengedar sabu di sulawesi tenggara yang pelakunya dari berbagai kalangan masyarakat seperti ibu-ibu, bapak-bapak, atau anak-anak remaja bahkan pelajar, sebagaimana pelaku yang di tangkap di Bombana adalah dua orang pelajar, hal ini tak lepas dari beberapa hal.
Pertama, karena masalah ekonomi yang mana banyak bahan-bahan pokok mulai naik dan juga masalah pendidikan yang tidak semua gratis seperti pembayaran SPP atau kebutuhan tugas-tugas para pelajar semua membutuhkan uang. Maka hal ini bisa mendorong para pelajar terjerumus dalam transaksi yang dilarang seperti mengedar narkoba yang memiliki upah tinggi. Sebab kondisi saat ini minim sekali lapangan pekerjaan yang di sediakan oleh negara untuk masyarakat.
Kedua. Lemahnya keimanan setiap individu dalam sistem sekuler yang mana agama dipisahkan dari kehidupan sehingga itulah yang membawa mereka terjerumus dalam dunia haram tampak berpikir panjang atas risiko yang akan mereka dapatkan di dunia dan di akhirat.
Ketiga, hilangnya rasa tanggung jawab negara terhadap setiap masyarakatnya menjadikan masyarakat harus pontang-panting cari nafkah sendiri sehingga mereka terpaksa masuk dalam dunia yang mereka sendiri tidak inginkan.
Keempat, tidak adanya hukum yang tegas untuk menangani masalah pengedaran narkoba dalam negeri kapitalis. Sehingga hal ini tidak mengubah alur daftar kasus pengedar narkoba berkurang melainkan hanya terus meningkat di setiap tahunnya.
Berbeda halnya jika sistemnya menggunakan sistem Islam, maka sistem hukumnya juga akan menggunakan sistem Islam. Dalam sistem Islam bukan hanya sistem hukumnya yang akan Islami tetapi umat tidak akan di pisahkan dari pemikiran Islam, dengan begitu mereka juga akan di beri edukasi oleh negara tentang haramnya mengonsumsi dan memperjual belikan narkoba dalam Islam. Sebab barang ini adalah barang yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Rasulullah SAW pernah bersabda, " Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh memberi bahaya (mudarat) kepada orang lain." (HR Ahmad, Ibnu Majah).
Arti dari hadis di atas adalah perintah Rasulullah untuk manusia bahwa tidak boleh membahayakan diri bahkan orang lain, dan narkoba adalah obat-obatan terlarang yang bisa membahayakan diri manusia maka jelas tidak boleh di konsumsi apalagi di edarkan.
Oleh karena itu, sesungguhnya kita membutuhkan penerbangan sistem Islam yang mampu menangi setiap masalah dari segala aspek kehidupan. Seperti masalah kekurangan ekonomi bahkan sampai di memberi hukuman setimpal atau hukuman yang tegas dan memberikan efek jera bagi para pelaku pengedaran obat-obatan terlarang seperti narkoba. Wallahualam bissawab.
