Dunia saat ini sedang menyaksikan tragedi kemanusiaan yang begitu memilukan, khususnya di Gaza, Palestina. Konflik berkepanjangan yang menimpa kaum Muslim di wilayah ini menjadi potret nyata akan lemahnya posisi umat Islam dalam sistem dunia yang tidak adil. Kekejaman terus berlangsung tanpa ada pembelaan nyata dari negara-negara Muslim. Krisis ini mengingatkan kita kembali akan pentingnya sistem kepemimpinan Islam, yaitu khilafah, yang akan menjadi pelindung dan penjaga umat. Tanpa khilafah, umat Islam seperti kehilangan arah dan kekuatan. Tulisan ini mencoba menggambarkan kondisi tersebut dan solusi nyata yang harus diperjuangkan oleh umat Islam saat ini.
Kekejaman demi kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina tidak pernah kunjung usai. Baru-baru ini, Randy Fine, seorang anggota Kongres Amerika Serikat, menyerukan agar dilakukan pengeboman nuklir di Jalur Gaza. Pernyataan ini tentu saja sangat tidak etis dan tidak manusiawi, karena jelas akan menimbulkan banyak korban jiwa.
Randy Fine menganggap bahwa seruan bom nuklir ini bisa mengakhiri konflik Israel-Palestina, seraya membandingkannya dengan Perang Dunia II, ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima, yang menewaskan sekitar 260.000 jiwa. Padahal, konflik antara Israel dan Palestina tidak dapat disamakan dengan konflik perang antara Amerika dan Jepang.
Seruan Randy Fine mendapat banyak kecaman dari berbagai organisasi dunia, termasuk Hamas. Hamas mengecam keras pernyataan tersebut, yang dianggap sebagai bentuk penghasutan genosida terhadap warga Gaza dan upaya mendorong Amerika Serikat untuk memusnahkan penduduk Gaza secara total.
Pernyataan seorang anggota Kongres Amerika Serikat yang menyerukan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza ini sangat jelas bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan dan nilai-nilai agama. Ini adalah bentuk arogansi kekuasaan dan penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia. Lebih menyedihkan lagi, para pemimpin negara-negara Muslim tampak bungkam dan tidak terdorong untuk menunjukkan pembelaan terhadap saudaranya yang dizalimi, karena lebih memilih menjaga kekuasaan dan hubungan politiknya.
Gambaran kehancuran dan kekejaman di Gaza merupakan bukti nyata betapa rusaknya sistem dunia hari ini yang tidak berlandaskan pada nilai kemanusiaan sejati. Sistem sekular ini telah membutakan nurani, bahkan tega membunuh anak-anak, wanita, dan orang tua yang tidak berdosa. Sistem ini tidak layak mengatur kehidupan manusia, apalagi memimpin dunia.
Dalam ajaran Islam, nyawa manusia sangat dijaga kehormatannya. Bahkan dalam peperangan pun, Islam memerintahkan agar umat Muslim berlaku baik, tidak membunuh sembarangan, serta melindungi penduduk sipil dan fasilitas umum. Syariat Islam memiliki aturan yang sangat mulia dan penuh kasih, sehingga jika diterapkan secara kaffah, akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kasus di Gaza dan lemahnya respons dunia Muslim menunjukkan kepada kita bahwa umat Islam harus bangkit memperjuangkan penerapan Islam secara totalitas. Ini bukan perjuangan yang bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan butuh gerakan bersama yang terorganisir.
Oleh karena itu, umat Islam sangat membutuhkan kepemimpinan yang bersumber dari metode dakwah Rasulullah ï·º, yaitu kepemimpinan khilafah yang mampu melindungi, menyatukan, dan menjaga kemuliaan agama ini. Kemuliaan umat hanya akan terwujud dengan Islam, dan Islam hanya akan tegak secara sempurna melalui penerapan syariat oleh seorang khalifah dalam institusi khilafah ala minhajin nubuwwah.