Oleh : Fitri Mulia (Aktivis Dakwah Kampus)
Pada 21 September 2025 dalam sidang umum PBB, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel–Palestina. Dilansir dalam kanal berita tribun, pada tanggal 21 September 2025 yang mana digedung PBB tepatnya di New York Amerika Serikat Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bersama PBB yang membahas tentang penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan cara mensolusikan penyelesaian 2 negara. Dalam sidang umum PBB, Presiden Prabowo Subianto menegaskan posisi diplomatik Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina sebagai syarat utama perdamaian, sambil menawarkan pengakuan terhadap Israel jika Palestina diakui secara berdaulat.
Solusi dua negara sudah digaungkan Prabowo sejak masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan) periode 2019-2014 hingga sekarang ia duduk sebagai Presiden RI. Adapun Two-State Solution atau Solusi Dua Negara adalah usulan penyelesaian konflik Israel vs Palestina yang bertujuan untuk membentuk dua negara merdeka: satu untuk Israel dan satu untuk Palestina. Menurut usulan tersebut, wilayah Palestina mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza serta Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Meski dirasa adil dan dapat mengurangi ketegangan di Timur Tengah, usulan Two-State Solution bukannya tanpa kritikan.
Salah satu kritik termuat dalam artikel The two-state delusion karya Marcelo Svirsky yang diterbitkan di laman Middle East Eye pada 24 September 2018. Dalam artikelnya, ia Marcelo Svirsky menilai model Two-State Solution malah mengesampingkan bagaimana tidak seimbangnya konflik Israel vs Palestina, sekaligus dikhawatirkan malah dapat melanggengkan penderitaan Palestina. Itu sebabnya, kondisi palestina saat ini kian memburuk ditambah lagi dengan zionis Amerika Serikat berusaha meningkatkan serangan ke Palestina untuk tujuan mengosongkan Gaza. Terlebih juga zionis Amerika Serikat adalah biang kerok dari permasalahan Palestina dengan Israel. AS berusaha memperburuk suasana peperangan Palestina dengan Israel dengan memberikan persenjataan yang lengkap dengan mendanai mereka dari segi senjata.
Tujuan Amerika Serikat adalah tidak lain dan tidak bukan untuk kepentingan pribadinya. Kemudian, tidak ada satupun negara yang berdiri disisi gaza. Semua mengambil posisi aman dengan AS sebagai pencetus solusi 2 negara yang mana Arab Saudi dan negara muslim lainnya yang mengekor pada AS dikarenakan mereka tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan dan hanya bisa tunduk pada keputusan PBB. Karena AS memiliki kekuatan dan kekuasaan atas keputusan itu atau dikenal dengan De Facto atau Previled.
Solusi Dua Negara merupakan bentuk keputusasaan zionis Amerika Serikat atas rakyat Palestina, Yang mana sampai detik ini Palestina masih berjuang mati Matian untuk membela tanah kaum muslimin dari Zionis laknatullah (Israel). Mereka rela mati syahid demi tanah kaum muslimin, mereka digenosida secara brutal dengan membabi buta mulai dari anak anak, perempuan dan rakyat sipil yang tidak berdosa, mereka terbunuh karena dibom habis habisan. Jika dikatakan ini sebagai tindakan tidak manusiawi yang tidak memanusiakan manusia hingga hati nurani Mereka tidak ada. Terlebih juga kaum muslimin hanya bisa berdiam diri melihat kezaliman yang dilakukan Zionis Israel. Mereka meregang nyawa ribuan orang, baik kalangan muda maupun kalangan tua sekalipun yang mana mereka bukan cuma merusak fasilitas umum seperti rumah sakit , sekolahan, jalanan, rumah-rumah penduduk dan sebagainya.
Semua mereka lakukan agar tidak ada lagi rakyat Gaza yang terselamatkan dan meregang nyawa Setiap harinya. Mayat-mayat mereka berserakan dimana-mana ada yang ditengah reruntuhan bangunan, ada yang dijalanan itu akibat dibom. Anak-anak mereka dibuat yatim, piatu, mental mereka dirusak. Baru baru ini Israel juga melakukan pembunuhan dengan cara membiarkan rakyat Palestina mati kelaparan hingga badannya kurus(malnutrisi)dan tidak memiliki kekuatan lagi hingga akhirnya mereka meregang nyawa yang dinamakan Pelaparan. Sungguh keterlaluan mereka, yang mana diantaranya solusi 2 negara yang meliputi:
Pertama: keberadaan negara Israel ditanah Palestina adalah ilegal di karenakan Israel adalah penjajah. Secara tidak langsung kita mengakui eksistensi negara Israel tersebut dan juga sama halnya dengan adanya pencaplokan suatu wilayah jajahan dengan cara mengakuinya sebagai penjajah. Seandainya, jika Israel diberikan kemerdekaan dan tentunya ditanah Palestina berdirinya negara Israel tersebut berarti secara tidak langsung tanah itu yang ia rampok dari Palestina.
Kedua: adanya pengakuan atas negara Israel melalui solusi dua negara akan mencederai rasa keadilan bagi rakyat palestina. Mengingat mereka mengalami pengusiran dari tanah mereka sendiri, dirampas, dibunuh bahkan juga mereka akan dimusnahkan secara massal melalui genosida yang dilakukan oleh para zionis Israel laknatullah tersebut.
Solusi dua negara merupakan solusi yang bersifat ilusi atau parsial yang mana sebagian dari kaum muslimin menyuarakan aspirasi mereka terlebih lagi saat ini pemimpin kaum muslimin malah menyuarakan aspirasi tersebut terutama dari pemimpin Indonesia yang menghendaki adanya solusi dua negara ini.
Solusi syar'i atas rakyat Palestina yakni melakukan pengerahan pasukan muslim untuk jihad difensif atau jihad fisabilillah yang mana hukumnya fardhu ain saat negeri kaum muslimin terjajah oleh penjajah zionis. Maka suatu keharusan untuk kaum muslimin secara keseluruhan memerangi kaum kafir dan berusaha mengusir penjajah dari tanah jajahannya dengan cara perang. Namun juga para ulama menegaskan bahwa jika ada suatu negeri kaum muslimin diduduki atau dijajah kaum kafir maka wajib bagi mereka untuk memerangi kaum tersebut. Namun sayang perintah tersebut tidak diindahkan atau ditanggapi para pemimpin kaum muslimin saat ini dan malah mereka mengulurkan tangannya untuk bekerja sama dengan zionis untuk menghancurkan Palestina. Bahkan ditengah genosida terhadap rakyat Palestina mereka malah menyokong militer zionis Israel dengan membuka pintu hubungan dagang mereka karena itu kaum muslimin harus bersikap tegas terhadap penguasa mereka.
Terlebih juga kaum muslimin wajib hukumnya amar makruf nahi mungkar kepada penguasa terkait persoalan tersebut, bukan malah condong ke penguasa zalim itu.
Kaum muslimin akan mampu melawan zionis Israel laknatullah dan bakingannya jikalau mereka bersatu dalam institusi ke Khilafah Islamiyah atau dikenal Khilafah. KeKhilafaan akan terwujud jika kaum muslimin bersatu dan juga menuntut tegaknya wadah yang bernama Khilafah Islam. Jika Khilafah Islam tegak maka jihad akan dikerahkan keseluruhan penjuru dunia dan rakyat Gaza terutama akan terjaga dan dilindungi serta kaum muslimin akan terjauh kan dari pemikiran yang diluar dari Islam. Khilafah adalah suatu kepemimpinan Islam secara global dan mendunia .
Wallahu'alam bissawab
