Menjadikan Kelaparan sebagai Alat Genosida: Bukti Zionis Lemah dan Pengecut


Oleh : Mutiara Dwi Persada
Oleh : Mutiara Dwi Persada

Dalam beberapa minggu terakhir, dunia kembali diguncang oleh laporan mengerikan terkait agresi Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan. Sorotan internasional kembali mengarah ke New York, tempat di mana Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikerahkan untuk menyelidiki praktik-praktik Israel di wilayah pendudukan Palestina dan Arab. Dalam laporan tersebut, Komite memperingatkan bahwa dunia saat ini sedang menyaksikan kemungkinan terjadinya "Nakba kedua". Hal ini disebabkan oleh meningkatnya eskalasi kekerasan, blokade bantuan kemanusiaan, serta kebijakan pendudukan sistematis yang terus dijalankan oleh Israel.

Istilah Nakba sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “malapetaka”. Ia merujuk pada peristiwa pengusiran paksa sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah mereka pada tahun 1948 dalam rangka pembentukan Negara Israel. Peristiwa tersebut disertai dengan penghancuran lebih dari 500 desa Arab, pembantaian, serta pembersihan etnis, yang hingga kini menjadi simbol luka kolektif dan perlawanan dalam identitas nasional Palestina.

Komite Khusus PBB dalam pernyataan penutup misi lapangannya di Amman pada Jumat, 9 Mei 2025, menyebutkan bahwa Israel terus menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan bagi rakyat Palestina di bawah pendudukannya. Mereka menilai bahwa penjajahan ini merupakan bagian dari aspirasi kolonial yang lebih luas, dengan perampasan tanah yang terus berlangsung. “Apa yang kita saksikan bisa jadi adalah Nakba lainnya,” ungkap Komite tersebut.

Komite juga mendokumentasikan terjadinya praktik penyiksaan, kekerasan seksual secara sistematis, serta penggunaan kelaparan sebagai metode perang yang dilakukan oleh militer dan otoritas Israel. “Metode-metode ini seperti mengikuti buku panduan: bertujuan untuk merendahkan, mempermalukan, dan menanamkan rasa takut, seperti pelecehan seksual, sentuhan tidak pantas, pemerkosaan, hingga penggunaan benda asing seperti tongkat dan pentungan yang dilakukan terhadap pria, wanita, bahkan anak-anak,” bunyi pernyataan tersebut.

Zionis Israel tidak henti-hentinya melakukan tindakan genosida yang sangat tidak berperikemanusiaan. Salah satu metode paling keji yang mereka gunakan adalah dengan sengaja memblokade masuknya bantuan makanan, membiarkan warga Gaza—yang mayoritas adalah Muslim—dalam kondisi kelaparan yang sangat parah. Blokade ini telah berlangsung lebih dari dua bulan. Sungguh, ini merupakan cara perang yang sangat keji dan pengecut, tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan sedikit pun. Tak heran jika peristiwa ini disebut sebagai bentuk penjajahan bahkan melebihi makna penjajahan itu sendiri.


Lalu, Di Mana Para Penguasa Muslim?

Hingga kini, agresi dan kekejaman tersebut masih berlangsung dan telah menewaskan banyak korban, mulai dari anak-anak, perempuan, hingga lansia. Yang lebih memilukan, dalam kondisi seperti ini, para penguasa negeri-negeri Muslim belum juga mengambil langkah nyata untuk membela rakyat Palestina secara militer, misalnya dengan mengirimkan pasukan guna mengusir penjajah zionis yang keji itu. Sementara itu, bantuan logistik yang dikirimkan sering kali tertahan atau bahkan tidak sampai ke Gaza. Padahal bantuan logistik, seberapa pun banyaknya, bukanlah solusi tuntas untuk mengakhiri penderitaan mereka. Satu-satunya solusi sejati adalah dengan melakukan jihad fi sabilillah.

Seruan jihad sudah bergema di berbagai penjuru dunia Islam, namun sayangnya belum mampu menggugah hati para pemimpin Muslim untuk bertindak. Mereka masih diam membisu sementara darah saudara-saudara mereka ditumpahkan dengan keji.


Apa Solusi Tuntas untuk Mengatasi Masalah Ini?

Kondisi mengenaskan ini tidak akan terjadi jika umat Islam memiliki pelindung berupa negara Khilafah Islamiyah yang menyatukan kaum Muslimin di seluruh dunia. Sebab, Khilafah akan menjalankan perannya sebagai ra’in (pengurus umat) dan junnah (perisai umat) yang melindungi kaum Muslim dari segala bentuk penjajahan dan penindasan.

Dalam ajaran Islam, sesama Muslim bagaikan satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka bagian lainnya juga akan merasakan sakit. Seharusnya, umat Islam hari ini merasakan derita yang sama seperti yang dirasakan oleh rakyat Palestina. Dahulu, ketika seorang wanita Muslim dilecehkan, Khalifah Mu’tasim Billah langsung mengirim pasukan besar untuk membalas dan membela kehormatannya. Begitulah Islam menjaga martabat umatnya, terutama perempuan, terlebih lagi pada masa kekhilafahan yang mulia itu.

Namun kini, karena sistem Khilafah belum tegak kembali, umat Islam tak memiliki pelindung. Rakyat Palestina dibiarkan sendirian menghadapi kekejaman penjajah. Oleh karena itu, diperlukan perjuangan serius untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah sebagai satu-satunya solusi yang akan menghentikan penjajahan dan menyatukan kekuatan kaum Muslimin.

Saat ini, telah ada partai Islam ideologis yang memulai langkah perjuangan ini. Mereka terus menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia serta membangun kesadaran umat untuk bersatu dan berjuang menegakkan kembali bisyarah Rasulullah dan janji Allah mengenai kembalinya Khilafah ala minhaj an-nubuwwah. Hanya dengan sistem inilah aturan Allah dapat ditegakkan secara kaffah (menyeluruh) dan kehormatan umat Islam dapat dijaga.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Nama

Artikel,35,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Baznas,1,BIM,2,BNNP,2,Cerpen,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,1,Hiburan,1,Internasional,10,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,35,Kampus,12,Kejati Sumbar,9,Kesehatan,8,KJI,2,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,58,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,89,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,163,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Papua,2,Pariaman,3,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,10,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,16,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,3,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,51,Polresta Padang,1,Polri,61,Puisi,13,Riau,4,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,267,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,3,UNP,7,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Menjadikan Kelaparan sebagai Alat Genosida: Bukti Zionis Lemah dan Pengecut
Menjadikan Kelaparan sebagai Alat Genosida: Bukti Zionis Lemah dan Pengecut
Dalam beberapa minggu terakhir, dunia kembali diguncang oleh laporan mengerikan terkait agresi Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixQRrrWwXRSlLSF4SmJtSVUGWNzhG1B9_Owb6PTbcvPi_PMHdymEqyJyDh7qa4S4ftWhdRU6MZZGV-s4CQZCn8JWyLexD4iWmEcpTyZdN2ILv7myHGNNV0zSfxrCeG6QkrZE2ofsVEmAteLX9Z_8oLMLM7jUTiVkEuC19F61c_2qfGbe0n5aqV43B8e0E/w360-h640/IMG-20250521-WA0002.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixQRrrWwXRSlLSF4SmJtSVUGWNzhG1B9_Owb6PTbcvPi_PMHdymEqyJyDh7qa4S4ftWhdRU6MZZGV-s4CQZCn8JWyLexD4iWmEcpTyZdN2ILv7myHGNNV0zSfxrCeG6QkrZE2ofsVEmAteLX9Z_8oLMLM7jUTiVkEuC19F61c_2qfGbe0n5aqV43B8e0E/s72-w360-c-h640/IMG-20250521-WA0002.jpg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/06/menjadikan-kelaparan-sebagai-alat.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/06/menjadikan-kelaparan-sebagai-alat.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content