![]() |
Oleh : Elis Herawati | Aktivis Muslimah |
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan viralnya sebuah grup "fantasi sedarah" di facebook. Grup yang memiliki sekitar 40 ribu anggota tersebut membagikan fantasi seksual menyimpang terhadap anggota keluarga mereka sendiri, seperti anak, ibu, ayah, dan lainnya, dengan cara yang sangat tidak pantas dan menjijikkan.
Setelah grup tersebut menjadi viral, dilansir dari ANTARANEWS dot com (19/05/25), Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil langkah tegas terhadap sejumlah grup Facebook yang menyebarkan konten pornografi berunsur inses, yang telah memicu kemarahan publik. “Kami telah berkoordinasi dengan Meta selaku pengelola platform Facebook,” ujar Wakil Menteri Angga Raka Prabowo pada Jumat. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu grup yang dimaksud, yakni Fantasi Sedarah, memiliki ribuan anggota yang membagikan fantasi dan pengalaman inses yang menyimpang.
Kecaman publik pun segera bermunculan setelah keberadaan grup tersebut diketahui. Menanggapi keluhan dari pemerintah, Meta telah mengambil tindakan dengan menutup akses terhadap enam grup Facebook yang menyebarkan konten serupa. Prabowo juga mengimbau agar platform media sosial lainnya turut mengambil tindakan tegas terhadap keberadaan grup-grup serupa.
Sungguh menjijikan dan mengerikan melihat penomena seperti ini apalagi terjadi dinegeri yang mayoritas Islam. Sangat jauh dari klaim negara religius. Bukti nyata dimana penyimpangan semakin merajalela. Sebuah potret mengerikan yang mencerminkan pengabaian terhadap norma agama maupun nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Benar-benar diluar nalar dan batas wajar sebagai manusia melebihi tindakan binatang. Kecaman publik dan langkah pemerintah untuk menghapus grup tersebut tidak akan menjadi solusi yang menyeluruh. Apakah dengan penghapusan grup itu masalah akan selesai begitu saja? Tentu tidak.
Inilah buah dari penerapan sistem sekuler kapitalisme. Tanpa peran agama, yang mendominasi hanyalah hawa nafsu dan akal manusia yang mudah terbatas tersesat. Ironisnya, negara justru turut merusak dan melemahkan institusi keluarga melalui kebijakan-kebijakan yang diberlakukannya. Mengakibatkan negara lalai menjaga sendi kehidupan dan martabat manusia.
Dalam Islam, negara diwajibkan untuk mengurusi seluruh urusan rakyat, menjadikan rakyat sebagai pelaksana hukum syara'. Islam mengharamkan praktik inses dan mewajibkan umat untuk menjauhinya. Oleh karena itu, negara memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk membina keimanan dan ketakwaan dalam masyarakat. Memberikan pendidikan moral dan akhlak yang baik kepada anak-anak dan masyarakat., sehingga mereka dapat memahami nilai Islam dan menjauhi perbuatan yang tidak pantas. Adanya amar ma'ruf nahyi mungkar sebagai cara untuk menjaga kemuliaan manusia. Sistem sanksi yang jelas dan tegas akan memberikan efek jera serta menjadi penebus bagi pelakunya. Kesucian keluarga akan terjaga jika sistem islam diterapkan. Juga kebijakan media akan memberantas bibit perilaku buruk dan menggunakan teknologi untuk memfilter dan mengontrol juga memilah konten yang tidak pantas sehingga dapat mencegah penyebarannya, agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara'.
Dengan demikian Islam menawarkan solusi yang komprehensif untuk menangani masalah konten pornografi, inses dan lainnya yang tidak pantas dengan menekan pada pendidikan moral, penawasan, penerapan hukum syara' dan peran orang tua juga masyarakat. Sudah saatnya kita berjuang untuk kembali pada sistem yang benar dan mampu menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia yaitu Sistem Islam. Wallahua'lam Bishowwab.