Padang – Universitas Negeri Padang (UNP) sukses menjadi tuan rumah International Conference on Vocational Education and Applied Technology (ICOVEAT) 2025 pada Kamis (9/10/2025). Konferensi yang diselenggarakan secara daring ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan PAPTEKINDO (Indonesian Association of Technology and Vocational Education) dan menjadi forum penting bagi akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai negara untuk membahas masa depan pendidikan vokasi dan teknologi terapan.
Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa ICOVEAT bukan sekadar pertemuan ilmiah, melainkan wadah strategis untuk membentuk masa depan pendidikan vokasi. "Konferensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan kemampuan adaptasi dalam dunia pendidikan vokasi yang terus berkembang," ujar Rektor, menekankan hasil kerja sama UNP dengan PAPTEKINDO.
Lebih lanjut, Rektor menyoroti dampak kemajuan teknologi digital, kecerdasan buatan, dan otomatisasi terhadap cara manusia belajar dan bekerja. Dalam konteks ini, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET) memiliki peran vital sebagai jembatan antara pengetahuan dan praktik di dunia industri. "TVET harus mampu melahirkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada keberlanjutan," tambahnya.
Mengusung tema “Advancing Learning Technology Media in TVET to Enhance Contribution for Sustainable Development Goals”, konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara kunci terkemuka. Di antaranya adalah Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. (Menteri KemendiktiSaintek RI), Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D. (Menteri Ketenagakerjaan RI), Prof. Ganefri, Ph.D. (UNP, Indonesia), Prof. Dr. Hla Myo Tun (YTU, Myanmar), Prof. Dr. Mochamad Bruri Triyono (ASEAVE, Indonesia), dan Assoc. Prof. Ts. Dr. Tee Tee Kong (UTHM, Malaysia). Turut hadir pula pembicara undangan seperti Prof. Jyh-Cheng Jason Yu (NCKU, Taiwan) dan Assoc. Prof. Kathleen Idora Padualoran, Ph.D. (USTP, Filipina).
Rektor UNP juga menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam sistem pendidikan vokasi, seperti penggunaan laboratorium virtual, simulasi digital, dan analitik pembelajaran berbasis kecerdasan buatan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan, memperkuat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan industri, serta mempercepat inovasi menuju pembangunan berkelanjutan.
Sebagai universitas yang berkomitmen pada pengembangan pendidikan vokasi, UNP terus berinovasi melalui berbagai program dan kemitraan strategis. Ini mencakup pengembangan laboratorium vokasi berbasis digital, penerapan model smart classroom dan pembelajaran hibrida, kolaborasi dengan industri untuk pelatihan berbasis kompetensi, serta penelitian tentang TVET hijau dan industri berkelanjutan. "Melalui berbagai inisiatif tersebut, UNP tidak hanya mencetak profesional yang kompeten, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan," tegas Rektor.
ICOVEAT 2025 juga menjadi forum penting untuk memperkuat kerja sama internasional. Rektor UNP menyatakan bahwa tantangan global tidak dapat diatasi sendiri, sehingga konferensi ini menjadi ruang kolaboratif bagi akademisi, industri, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, riset, serta praktik terbaik dalam pengembangan TVET.
#SDG4 QualityEducation | #SDG8 DecentWorkAndEconomicGrowth | #SDG9 IndustryInnovationAndInfrastructure | #SDG13 ClimateAction #ICOVEAT2025 #UNP #VocationalEducation #PAPTEKINDO #KampusMerdeka #SustainableDevelopment
