![]() |
Oleh: Nurhidayah Humayrah (Pegiat Literasi) |
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk anak-anak, sebab mereka bibit-bibit baru generasi mendatang. Oleh karena itu pentingnya memberikan pendidikan kepada seluruh anak Indonesia agar mampu menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang. Adapun pemberian pendidikan untuk anak-anak generasi tidak boleh di beda-bedakan melainkan harus di berikan secara menyeluruh tanpa pandang bulu. Saat ini pun kita baru saja di berikan angin segar oleh pemimpin negara dengan memberikan satu program sekolah rakyat.
Jadi, baru-baru ini ada sebuah program yaitu sekolah Rakyat untuk warga miskin yang diselenggarakan presiden Prabowo yang katanya untuk kesenjangan, dengan mendirikan sekolah asrama kepada siswa, sehingga terjaga dan tidak ada biaya sedikit pun. Program sekolah rakyat yang diluncurkan Prabowo, sebagai salah satu upaya memutus rantai kemiskinan yang telah berlangsung lama. (KOMPAS.com).
Robben Rico dari sekretaris jenderal kementerian sosial (kemensos) menjelaskan program Prabowo bukan program kemensos dalam perintah presiden Nomor 8 Tahun 2025. Adapun bagian dari sekolah rakyat ada tiga, memuliakan rakyat biasa, menjangkau orang-orang yang belum terjangkau, dan memudahkan yang tidak ada jalan (KOMPAS.com).
Sekolah Rakyat, Mampukah Hilangkan Kesenjangan atau Justru Menjadi Pengasingan?
Sekolah rakyat katanya akan menjadi salah satu tempat pertama untuk memuliakan keluarga miskin. Namun ini hannya pengasingan untuk warga miskin dari kalangan para elit dengan mengatasi namakan kesenjangan pendidikan dan program ini hanya akan menjadi solusi pendek untuk rakyat miskin.
Selain itu, memberikan sekolah rakyat bagi warga miskin menjadikan mereka memiliki harapan untuk mencapai impian yang belum dicapai, mengangkat derajat orang tua dan membuka jalan yang tidak ada jalan, bagi warga miskin yang ingin bersekolah. Namun dibalik itu faktanya program ini akan membutuhkan dana yang banyak bagi pemerintah, dan seolah tidak relevan dengan kebijakan Prabowo yang lainnya. Katanya sekolah rakyat untuk memutus rantai kemiskinan, namun disisi lain pemerintah tidak menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, sehingga banyak tamatan SMA bahkan S1 sulit mendapatkan pekerjaan, di tambah lagi adanya PHK.
Oleh karena itu, kebijakan Prabowo yang dilengkapi fasilitas asrama tidak akan terwujud dan menimbulkan dampak negatif, karena di balik adanya program ini ternyata di luar sana justru masih banyak di sekolah negeri baik guru, fasilitas, sarana dan prasarana kurang memadai.
Bukan hanya membutuhkan dana yang lebih banyak, tapi guru, sumber daya manusia dan manajemen juga dibutuhkan dan ini juga bisa menjadi ladang bagi para koruptor dengan pengelolaan tidak bagus.
Namun sebentar sekolah rakyat bisa saja menjadi solusi jangka panjang, jika di kelola dengan baik menurut Islam, jika tidak sesuai Islam, maka hanya akan menjadi seperti pengasingan sahaja bukan menghilangkan kesenjangan ditengah-tengah masyarakat.
Bagaimana Solusi dalam Islam Menangani Sistem Pendidikan?
Pendidikan dalam sistem Islam adalah gratis, bahkan negara menyiapkan lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan
Rasulullah SAW bersabda, "seorang imam(khalifah/ kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban jawaban atas urusan rakyatnya. " (HR Bukhari dan Muslim).
Negara Khilafah memberikan pendidikan terbaik yaitu membentuk kepribadian Islam (syakhshiyah islamiyah) pola pikir Islam dan pola sikap islami sehingga membentuk kepribadian Islam.
Dengan demikian, Islam melahirkan generasi berkualitas yang bertakwa dan beriman serta kurikulum berasas akidah Islam. seluruh pembiayaan pendidikan di Negara Khilafah diambil dari baitulmal, yakni dari pos fai dan kharaj serta pos milkiyyah ‘amah (kepemilikan umum).
Pada seluruh rakyat miskin maupun kaya ditanggung oleh negara karena negara memiliki dana yang tercukupi, karena negara menjamin kesejahteraan dari rain dan junnah, namun itu hanya bisa dirasakan ketika syariat Islam terwujud dalam bingkai Negara Khilafa. Wallahu Allam Bissawab