![]() |
|
Kondisi saudara-saudara kita di Palestina tidak kunjung ada harapan untuk bisa hidup damai tenang dan bahagia. Gencatan senjata yang dianggap bisa sedikit memberikan keterangan ternyata hanya harapan palsu belaka. Zionis Israel terus melakukan serangan walaupun di momen Ramadan, sampai lebaran juga masih tetap melakukan penyerangan. Bisa kita saksikan melalui berbagai tayangan di media, begitu banyak korban yang berjatuhan. Baik itu para wanita maupun anak-anak, yang terus menjadi sasaran utama.
Kini Palestina rata dengan tanah, tidak ada tempat untuk berlindung bagi mereka, tempat pengungsian pun porak poranda. Zionis tidak punya hati nurani, mereka benar-benar ingin menguasai Bumi Palestina secara keseluruhan. Belum ada solusi yang berhasil menyelesaikan masalah genosida di Palestina. Berbagai upaya yang dilakukan dari berbagai negara atau lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan yang lainnya, tidak menunjukkan adanya keberhasilan.
Beberapa waktu lalu diberitakan bahwa presiden dari Indonesia menyatakan siap membantu masalah Palestina seperti dilansir dari Jakarta, (beritasatu.com, 9/4/2025) Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza, Palestina yang menjadi korban kekejaman militer Israel. Prabowo akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka.
"Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif berperan mendukung penyelesaian konflik di Gaza," ujar Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menjelang terbang ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk melawat ke sejumlah negara di Timur Tengah, Rabu (9/4/2025).
Prabowo menegaskan Indonesia tetap memiliki tanggung jawab moral dan politik dalam penyelesaian konflik di Gaza, meski RI berada jauh secara geografis dari Palestina. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan muslim terbesar di dunia dan nonblok yang bebas aktif serta diterima oleh berbagai pihak yang berseteru.
Upaya yang dilakukan bapak presiden RI patut diacungi jempol, tetapi bukan evakuasi yang dibutuhkan Palestina, melainkan bagaimana caranya bisa menghentikan genosida yang terjadi di Palestina. Dengan menyediakan penampungan untuk keluar dari Palestina sama saja memberikan jalan mulus bagi Israel untuk mengusir warga Palestina. Zionis akan lebih mudah melakukan misinya.
Palestina selamanya tidak akan merdeka jika penyelesaiannya tidak dari akar penyebab. Selama ini upaya yang sudah dilakukan oleh negara-negara di dunia yaitu dengan cara memboikot, memberikan bantuan makanan, kecaman, dan gencatan senjata, tetapi faktanya genosida terus berlanjut. Bahkan semakin parah dan semakin terlihat jelas kezaliman yang terjadi.
Maka solusi yang tepat bukan seperti yang tadi disebutkan di atas, melainkan dengan jihad fisabilillah. Warga Gaza, Palestina membutuhkan pasukan bukan hanya obat-obatan dan makanan. Sayangnya negeri-negeri muslim di dunia pun masih enggan untuk mengirimkan pasukannya.
Sesungguhnya warga Palestina tidak lemah, mereka justru berani melawan Israel. Padahal negeri-negeri muslim yang bertetangga dengan Palestina juga hingga saat ini belum berani tampil melawan zionis. Mereka hanya mampu memberikan dukungan semampunya.
Maka, hanya dengan sistem Islam umat bisa bersatu dan saling melindungi satu sama lain, karena kesadaran dan perintah Allah Swt., bukan karena kepentingan tertentu. Sudah saatnya masyarakat dan negara sadar bahwa masalah Palestina adalah masalah kita, yaitu masalah umat Islam di seluruh dunia. Sudah seharusnya bersedia untuk melawan musuh-musuh Islam, siapapun dan di manapun. Islam pasti menang.
Wallahualam bissawwab.