Kesehatan Mental Remaja Makin Mekhawatirkan, Saatnya Kembali Pada Islam

 



Oleh  Ana Ummu Rayfa

Aktivis Muslimah


Kesehatan mental pada anak dan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Akhir-akhir ini, tercatat beberapa kasus kriminal yang tidak pernah terbayangkan dapat dilakukan oleh anak remaja. Seperti kasus seorang anak berinisial NR (18) di Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu yang membunuh ibu kandungnya YT (49).  Peristiwa pembunuhan itu terjadi Sabtu (2/8/2025) di rumah mereka sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa karena pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa sebagai pasien. (media online detiknews.com)

MAS, siswa Kelas X SMA membunuh ayah dan neneknya sendiri di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, pada 30 November 2024. Hasil pemeriksaan terungkap remaja MAS mengaku mendapatkan 'bisikan meresahkan' saat dirinya tidak bisa tidur. Ia kemudian berkeinginan membuat ayah dan ibunya 'masuk surga'. (media online detiknews.com)

Pada tahun 2022, Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan survei mengenai kesehatan mental pada anak. Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa satu dari tiga anak usia 10–17 tahun di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Sementara itu, satu dari 20 remaja lainnya terdiagnosis gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Artinya, lebih dari 15 juta anak dan 2,45 juta remaja tengah bergulat dengan kondisi psikologis yang serius. Survei ini dilakukan tiga tahun lalu, dan dengan kasus-kasus pembunuhan pada remaja tadi membuktikan bahwa survei tersebut benar adanya, malah menjadi semakin parah sekarang ini. Data ini bukanlah hanya sekedar angka semata, tetapi menunjukkan pada kita bahwa ada yang salah dengan anak dan remaja saat ini, tentu kesalahan bukan hanya terletak pada individu, tetapi pada sistem kehidupan yang diterapkan saat ini.

Menurut psikolog dan pendidik Najeela Shihab, kesehatan mental anak dan remaja dipengaruhi oleh banyak faktor. Pola asuh di rumah, metode pembelajaran di sekolah, dinamika hubungan sosial, serta kecenderungan personal anak, semuanya saling berkaitan. Ditambahkan oleh Sekretaris Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia, Dian Sudiono Putri, bahwa pengalaman buruk di sekolah seperti perundungan juga menjadi pemicu gangguan kesehatan mental pada anak. Tak ketinggalan pola asuh di rumah, kecanduan gadget, trauma masa kecil, kekerasan dalam rumah tangga, dan tekanan lingkungan turut berkontribusi memunculkan gangguan mental, baik ringan maupun berat. Menurutnya, pencetus gangguan mental ini berbeda-beda pada setiap anak. Selain itu, Dian juga menyebutkan faktor yang tak kalah penting dalam kesehatan mental anak, yaitu faktor ekonomi. Anak yang hidup dibawah tekanan ekonomi, lebih beresiko mengalami gangguan mental. Mereka rentan mendapat kekerasan baik fisik maupun mental, akibat dari orangtua yang merasa stress dan kewalahan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.

Hal ini menegaskan bahwa kesehatan mental anak bukan hanya masalah personal, tetapi lebih didominasi dari lingkungan dan sistem kehidupannya. Gangguan mental pada anak ini sangat mungkin terjadi ketika hidup dalam sistem kapitalisme. Dalam sistem kapitalisme, kebahagiaan disandarkan pada kepuasan materi semata, dan menyingkirkan nilai-nilai spiritual. Anak dan remaja didorong untuk mengejar pencapaian duniawi, seperti nilai akademik tinggi, karir yang cemerlang, maupun pencitraan yang baik dalam lingkungan sosial. Ini semua tidak dibarengi dengan pondasi spiritual dan tujuan hidup yang benar. Sehingga, mereka cenderung rapuh saat menghadapi tekanan maupun kegagalan. Akibatnya, banyak dari mereka yang kehilangan arah, mudah goyah dan menyerah sehingga mudah mengambil jalan pintas. 

Selain itu, sistem ekonomi kapitalis menciptakan kesenjangan di masyarakat. Sumber daya alam yang sejatinya hak rakyat, dikuasai oleh segelintir elit. Masyarakat harus banting tulang dalam memenuhi kebutuhannya. Akibatnya, waktu dan energi orangtua terkuras, tak ada waktu untuk mendampingi anak secara optimal. Sehingga, kesalahan pola asuh pun menjadikan anak tumbuh dengan kondisi psikis yang buruk. Negara dalam sistem kapitalis hanya sebagai pengatur dan penyedia fasilitas, bukan sebagai pelayan dan pelindung rakyatnya. Maka tidak heran bila gangguan mental pada anak dan remaja tidak mendapat solusi, yang ada malah makin memburuk.

Berbeda halnya bila hidup dalam sistem Islam. Islam sebagai sistem kehidupan, menjadikan akidah sebagai pondasi yang kokoh dalam memaknai kehidupan. Dalam Islam, standar kebahagiaan adalah ketika mendapat ridha Allah, bukan materi duniawi. Sehingga, ketika menghadapi kegagalan, tekanan, maupun musibah, mereka meyakini bahwa itu adalah bentuk ujian dari Allah, sebagai tanda kasih sayang Allah dan kesempatan untuk meraih pahala.

Negara dalam sistem Islam berperan sebagai pengurus dan pelindung rakyatnya. Negara akan membentuk individu yang berkepribadian Islam, melalui sistem pendidikan berlandaskan akidah. Negara juga berkewajiban memenuhi semua kebutuhan rakyatnya, dengan menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Sumber daya alam milik rakyat tidak boleh dikuasai oleh segelintir elit, tetapi dikelola oleh negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat. Dengan sistem seperti ini, tentu kesejahteraan akan dapat dirasakan, sehingga orangtua dapat memiliki waktu untuk mendampingi dan menjaga kesehatan mental anak-anaknya.

Oleh karena itu, gangguan kesehatan mental hanya dapat diatasi bila negara menerapkan sistem Islam sebagai sebuah sistem kehidupan.

Wallahualam bissawab

Nama

50 Kota,1,Artikel,38,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Balikpapan,1,Banjarmasin,1,Baznas,1,BIM,2,BNNP,4,Cerpen,2,Dharmasraya,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,2,Hiburan,1,Internasional,11,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,53,Kalimantan Timur,1,Kampus,18,Kejati Sumbar,15,Kesehatan,8,KJI,2,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,75,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,97,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,231,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Panggil Aku Ayah,1,Papua,2,Pariaman,5,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,11,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,16,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,4,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,57,Polresta Padang,1,Polri,63,Puisi,13,Riau,4,Sawahlunto,2,Sijunjung,1,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,310,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,4,UNP,7,Visinema Studios & CJ ENM,1,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Kesehatan Mental Remaja Makin Mekhawatirkan, Saatnya Kembali Pada Islam
Kesehatan Mental Remaja Makin Mekhawatirkan, Saatnya Kembali Pada Islam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9cYiFA0qgEZe0MKwpDwS9Uy6-LGNE0iqLcdTcseYyaW7yocKbdTHlEVa07MHVUq96STEx-YssuyPFkFN-7XR0TZvLcFd87sAOsR3MHdrPD5Gw-YvKQvUkhpX5zMVPGvw73c2YAyhsR_c5V1S-IAd-1wqxIf9xda3i9CxowS6ApEj1yRxscvE8rcdeJil/w220-h299/WhatsApp%20Image%202025-08-09%20at%2010.00.08.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9cYiFA0qgEZe0MKwpDwS9Uy6-LGNE0iqLcdTcseYyaW7yocKbdTHlEVa07MHVUq96STEx-YssuyPFkFN-7XR0TZvLcFd87sAOsR3MHdrPD5Gw-YvKQvUkhpX5zMVPGvw73c2YAyhsR_c5V1S-IAd-1wqxIf9xda3i9CxowS6ApEj1yRxscvE8rcdeJil/s72-w220-c-h299/WhatsApp%20Image%202025-08-09%20at%2010.00.08.jpeg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/08/kesehatan-mental-remaja-makin.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/08/kesehatan-mental-remaja-makin.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content