![]() |
Oleh: Rismawati Aisyahcheng (Pegiat Literasi) |
Jika ada yang mengatakan dunia masih baik-baik saja, mungkin orang-orang itu sedang tertidur atau sedang menikmati kejayaan hidupnya hingga tak mampu melihat ke arah luar yang jauh di sana. Bagaimana tidak, di luar sana ada saudara kita yang sedang tidak baik-baik saja, mereka berjuang hidup dan matinya di tengah kelaparan yang melanda karena tiadanya persidangan makanan di negerinya. Siapa mereka? Mereka tiada lain adalah saudara-saudari kita yang di negeri seberang Palestina. Mungkin mereka jauh dari hadapan kita, namun penderita mereka setiap harinya dapat kita saksikan lewat berita-berita TV dan juga di sosial media yang luka mereka begitu nyata dan menyakitkan bahkan kadang kala rasa sakit mereka menembus ke dalam hati orang-orang yang melihatnya.
Bagaimana tidak, sejak dahulu kala negeri Palestina seolah-olah menjadi target utama penyerangan para Yahudi sehingga penderitaan mereka tiada henti hingga saat ini, bahkan baru-baru ini negara Yahudi Israel si laknatullah melancarkan serangannya di Jalur Gaza yang menewaskan banyak warga Palestina ketika mereka sedang berbondong-bondong mengantre untuk mengambil logistik atau bantuan makanan. Sekitar 68 orang tewas akibat kekerasan yang terjadi sejak Minggu (30/06/2025)di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Bahkan sebanyak 47 korban jiwa yang di laporkan meninggal di jalur Gaza City dan bagian Utara Gaza, termasuk lima orang yang meninggal ketika mereka hendak mendekati pusat bantuan logistik makanan yang di kelola oleh GHF (Gaza Humanitarian Foundation) di wilayah Utara Rafah, padahal organisasi GHF adalah lembaga bantuan yang di dukung oleh Israel dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, hal ini menjadi sorotan sebab lokasi tersebut malahsering menjadi titik tembak atau bidikan para militer Israel.(cnbcindonesia.com, 30/06/2025)
Dari fakta yang tertera kita bisa melihat betapa kejam para Zionis Yahudi yang selalu melakukan penyerangan pada negara Palestina tanpa melihat kondisi dan waktu. Mereka seolah tidak bisa melihat ketenangan di kalangan masyarakat Palestina, sehingga dalam kondisi krisis makanan dan kemanusiaan pun tidak menghalangi kebiadaban mereka untuk terus menyerang negeri Palestina dengan membabi buta. Lihat betapa biadabnya para Yahudi itu, bahkan dikala masyarakat Palestina sedang mengantre logistik malah menjadi target bidikan mereka. Betapa sedih dan Mirisnya kehidupan saudara-saudari kita di Palestina, sudahlah di landa kelaparan, malah di hujani pula dengan tembakan-tembakan dan rudal-rudal Israel si laknatullah.
Namun, apa yang terjadi dengan Palestina ternyata tidak menggerakkan hati para pemimpin kaum Muslim untuk turun tangan dalam menangani penderitaan yang sedang di hadapi masyarakat Palestina, mereka hanya terus mengecam perilaku Zionis Yahudi tanpa ada perlawanan sedikit untuk menolong. Padahal jika kita melihat penderitaan mereka rasanya hati ini menjadi teriris oleh pedang yang tajam, karena yang sebenarnya jika kita mengaku Muslim seharusnya dapat merasakan rasa sakit yang di derita kaum Muslim di Negeri Palestina. Sebab Allah memerintahkan kaum Muslim itu harus saling menolong dan menjaga, bahkan dalam hadis di sebutkan bahwa;
Perumpamaan kaum mukminin itu dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuhnya juga yang lain akan ikut merasakan sakit sehingga tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim).
Nah diamnya para penguasa Muslim tidak boleh menjadikan kita untuk ikut diam. Mungkin benar kita bukan pemimpin, tapi sebagian kaum Muslim yang ikut merasakan rasa sakit dari penderitaan kaum muslimin di Palestina maka kita harus ambil andil untuk menjadi pembela dan penolong saudara kita di Palestina dengan menyuarakan sebuah sistem yang mampu menggerakkan persatuan umat. Adapun sistem kapitalisme yang di anut hari ini menunjukkan kegagalannya dalam melindungi seluruh kaum Muslim di seluruh penjuru dunia bahkan ia menjadi penguat para pemimpin kaum muslim saat ini menjadi diam dan hanya mengecam, sebab mereka lebih mementingkan kedudukan mereka untuk tetap aman di banding melawan para Zionis Yahudi yang biadab ini di karena kan kaum Yahudi adalah antek-anteknya atau anak emasnya Amerika Serikat si negara Adidaya.
Adapun sistem yang mampu menggerakkan sebuah negara dalam melawan kekejaman Zionis Yahudi hanyalah sistem yang shohih yaitu sistem Islam, sistem yang menghasilkan seorang pemimpin yang tak takut dengan apa pun kecuali sang Pencipta Alam Semesta. Oleh karena itu, tugas kita sebagai kaum muslim saat ini adalah terus mendakwakan kepada seluruh umat manusia terkait urgensi pembebasan kaum muslim yang ada di Palestina serta memahamkan pada umat bahwa satu-satunya sistem yang mampu menyelamatkan Palestina saat ini dari kekejaman Zionis Yahudi tiada lain hanyalah sistem Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah. Wallahu alam bissawab.