Oleh Rukmini
Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Literasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mencatat 44 kematian ibu saat melahirkan dan 407 kasus kematian bayi pada tahun 2024. Angka ini masih tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Barat, menjadikan Kabupaten Bandung peringkat kelima dalam kematian ibu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Yuli Irnawati Mosjasari, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui berbagai program.
Penyebab utama kematian ibu dan bayi diantaranya disebabkan karena:
Pertama, rendahnya kesadaran masyarakat. Banyak ibu hamil yang tidak memeriksakan diri secara rutin sejak awal kehamilan, sehingga kondisi komplikasi tidak tertangani dengan baik.
Kedua, keterlambatan akses layanan kesehatan. Ibu hamil baru memeriksakan diri saat akan melahirkan, sehingga risiko komplikasi meningkat. TribunJabar.id
Sangatlah jelas bahwa kesulitan ibu hamil dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai dan memenuhi kebutuhan gizi yang cukup merupakan akibat dari keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan. Di daerah perkotaan atau desa yang lebih maju, ibu hamil dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dan mendapatkan perawatan yang tepat. Namun, di daerah pedalaman yang jauh dari fasilitas kota, masyarakat masih menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. Ketimpangan pembangunan ini menyebabkan ibu hamil tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya mereka terima, sehingga meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Kemiskinan dan Keterbatasan Akses
Kemiskinan, ibu hamil yang hidup dalam kemiskinan seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan mengakses layanan kesehatan yang memadai. Mereka harus berjuang untuk mendapatkan makanan bergizi dan perawatan kesehatan yang tepat, sementara biaya hidup yang tinggi dan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan membuat keadaan semakin sulit.
Keterbatasan akses, fasilitas kesehatan yang lengkap dan berkualitas seringkali hanya tersedia di kota besar, sehingga masyarakat di daerah pedalaman kesulitan mengaksesnya. Hal ini menyebabkan ibu hamil harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai, yang dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Dampak sistem kapitalis
Sistem ekonomi yang berbasis pada keuntungan dan eksploitasi sumber daya manusia dan alam, sehingga menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang besar. Kapitalisme membuat para kapitalis makin kaya, sementara orang biasa makin miskin dan kesulitan mengakses layanan kesehatan yang memadai. Kapitalisme tidak hanya menyebabkan kesenjangan ekonomi, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Masyarakat yang miskin dan tidak mampu seringkali tidak dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai, sehingga meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Solusi dalam Sistem Islam
Dalam sistem Islam, negara memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan kesehatan yang memadai dan merata bagi seluruh masyarakat, termasuk ibu hamil. Negara harus memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang lengkap dan berkualitas, diantaranya:
Pertama, fasilitas kesehatan yang merata: Negara akan membangun fasilitas kesehatan yang lengkap dan berkualitas di setiap daerah, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai. Fasilitas kesehatan ini akan dilengkapi dengan tenaga medis yang cukup dan mumpuni.
Kedua, tenaga medis yang cukup: Negara akan menyediakan tenaga medis yang cukup dan mumpuni dengan gaji yang layak, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tenaga medis ini akan dilatih untuk memberikan perawatan kesehatan yang tepat dan memadai bagi ibu hamil dan bayi.
Ketiga, pembiayaan: Islam memiliki mekanisme pendapatan yang khas, seperti fai, kharaj, ganimah, dan lain-lain, yang dapat digunakan untuk membiayai layanan kesehatan. Pembiayaan ini akan dikelola oleh Baitul Mal, sehingga dapat memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Dengan demikian, sistem pemerintahan Islam dapat menjawab masalah angka kematian ibu dan anak dengan lebih efektif dan adil. Sistem ini dapat memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai dan berkualitas, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Wallahualam bishawab.