Oleh Sahna Salfini Husyairoh, S.T
Aktivis Muslimah
Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa warga dijalur Gaza terancam kematian akibat kekurangan air bersih yang makin parah. Krisis ini terjadi sejak intensifikasi serangan Israel dan blokade bahan bakar yang dimulai pada Maret lalu, yang menyebabkan sistem penyediaan air di wilayah tersebut lumpuh. Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak Oktober 2023 setidaknya 719 sumur air telah dihancurkan atau dinonaktifkan oleh serangan militer Israel, memperburuk krisis air bersih di wilayah itu. (beritasatu.com)
Upaya zionis menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, bahan bakar, penyaluran air bersih, hal ini merupakan tindakan yang sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Tindakan ini secara perlahan menciptakan kondisi kelaparan, krisis kesehatan, dan penderitaan massal, inilah yang disebutkan sebagai "bom sunyi". Bentuk genosida senyap yang terus berlangsung tanpa dentuman, namun mematikan. Ironisnya PBB yang diharapkan mampu menciptakan keamanan dunia, nyatanya mandul dibawah kepentingan negera adidaya, Amerika Serikat.
Penjajahan dan genosida yang masih menimpa saudara muslim kita di Gaza telah memaksa milyaran umat bersuara dan memperjuangkan mereka. Di negeri-negeri muslim khususnya, suara pembebasan Palestina terus menggema, bahkan suara pembebasan Palestina dengan Jihad Fii Sabilillah semakin nyaring terdengar, sebab jihad adalah satu-satunya solusi yang tercantum sangat jelas dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 190-191
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."
Umat Islam sempat bingung menghadapi kesombongan zionis yang didukung penuh Amerika Serikat demi kepentingan strategisnya di Timur Tengah. Tetapi meletusnya badai Al Aqsa menggugurkan ilusi tentang normalisasi dan hidup berdampingan dengan entitas penjajah tersebut. Peristiwa ini membuka mata umat bahwa tidak ada perdamaian sejati dengan penjajah yang terus menumpahkan darah dan merampas tanah kaum muslimin, kini perjuangan rakyat Palestina kembali pada jalurnya yang hakiki yakni perlawanan terhadap penjajahan bahkan ini menjadi seruan bagi seluruh umat Islam yang masih memiliki kehormatan untuk bersatu dan mencabut entitas zionis dari akar-akarnya. Ini semua hanya bisa terwujud dalam sistem kepemimpinan Islam yaitu Khilafah Islam.
Wallahualam bissawab