Guru: Mengabdi Sepenuh Hati, dihargai Setengah Hati




Oleh Lailiatus Sa'diah

Aktivis Muslimah


Hidup sejahtera mungkin masih terlalu jauh untuk diraih oleh para guru di negeri ini. Bagaimana tidak, makin hari orang-orang yang berprofesi sebagai seorang guru hidupnya makin memprihatinkan. Tuntutan tugas yang semakin menumpuk tidak sebanding dengan upah yang diterima. Tetapi Mirisnya pemerintah justru makin menyengsarakan guru  dengan mencoret tunjangan tambahan (tuta) guru dalam APBD 2025, salah satunya adalah di Provinsi Banten. Hal ini membuat para guru khawatir dan berencana turun ke jalan untuk mengembalikan kebijakan pemerintah dalam mencairkan upah tuta guru seperti sebelumnya.

Kesejahteraan guru seharusnya dapat dijamin oleh pemerintah daerah dan pusat. Namun, jauh panggang dari api. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024, rata-rata gaji guru ASN golongan III baru berkisar Rp4 juta-Rp7 juta per bulan, sementara guru honorer bisa jauh di bawah itu, bahkan di bawah UMR daerah. Sedangkan menurut laporan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2025 yang rilis per 5 Mei 2025, sektor pendidikan termasuk dalam 5 bidang usaha dengan gaji terendah di Indonesia dengan Rp2,79 juta per bulan (detik.com, 11/05/2025).

Guru adalah pahlawan negara, mereka menjadi pilar dalam mendidik generasi muda yang unggul dan berkualitas. Namun, sistem kebijakan pemerintah saat ini malah terang-terangan mencekik kehidupan guru. Hal ini menunjukkan bagaimana wajah sistem pemerintahan di negara ini. Bagaimana mungkin seorang guru bisa mendidik anak didiknya dengan totalitas, jika tanggung jawab yang diberikan pemerintah makin banyak tapi berbanding terbalik dengan sistem penggajian yang diterima oleh guru. Bahkan disela-sela tanggung jawab yang menjadi beban, banyak guru yang mencari sampingan pekerjaan agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sehingga besar kemungkinan akan mempengaruhi fokus seorang guru ketika mendidik anak-anak didiknya. Bukankah ini juga sebuah kemunduran?

Saat masa sekolah, ketika seorang anak diberi pertanyaan perihal cita-cita, jawaban mereka sebagian besar adalah menjadi seorang guru. Namun faktanya berprofesi sebagai guru dalam sistem kapitalis seperti saat ini sangat menyulitkan. Negara seakan-akan terbebani jika memberi gaji tinggi kepada para guru. Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang, minat pada profesi guru akan hilang. Negara akan kehilangan banyak calon guru berkualitas, dan kehancuran dunia pendidikan pun akan terjadi.  Tentu, ini merupakan kendala serius dalam mencetak generasi unggul berkualitas nantinya.

Dilansir dari detik.com, anggota Komisi X DPR RI Juliyatmono mengatakan, "Gaji guru standarnya harus Rp25 juta per bulan. Ini baru akan ideal di Indonesia, dan minat menjadi guru akan meningkat," tegasnya dalam Kunjungan Kerja Komisi X ke Jambi, pada Kamis 8 Mei 2025 lalu (detik.com Minggu, 11 Mei 2025).

Pernyataan di atas sangat realistis, meski tidak sejalan dengan kinerja DPR yang selama ini hanya "mempertebal kantong sendiri". Alih-alih mengalokasikannya untuk gaji guru, para wakil rakyat terus berlomba menghabiskan uang negara untuk agenda yang tidak terlalu penting. Selayaknya, pemerintah harus menganggarkan dana pendidikan lebih besar demi meningkatkan kesejahteraan Guru. Dengan demikian, guru bisa fokus melaksanakan tugasnya sebagai pembentuk karakter generasi bangsa. Jelas, kemajuan  sebuah bangsa dan negara bergantung pada kualitas sistem pendidikan. 

Inilah potret kelam sistem pendidikan dalam sistem kapitalisme. Yaitu sistem yang hanya mempertimbangkan keuntungan materi semata. Semua lini kehidupan dikapitalisasi termasuk pendidikan. Tidak mau rugi, pemerintah berprinsip mengeluarkan anggaran sekecil mungkin bahkan kalau bisa mengambil keuntungan darinya. Dalam sistem seperti ini kesejahteraan guru mustahil terwujud.

Bobroknya sistem pendidikan saat ini sangat bertolak belakang dengan sistem pendidikan dalam Islam. Ketika sistem kapitalis menjauhkan guru dari kesejahteraan, Islam menjamin kesejahteraan hidup seorang guru. Islam sangat memuliakan seorang guru. Bahkan sampai diibaratkan dalam hadits riwayat Abu Daud dan  Tirmidzi  bahwa guru adalah pewaris para nabi.

Dalam negara Islam, sistem penggajian guru sangatlah memenuhi asas keadilan. Guru digaji sebagai tanda hormat atas jasa yang telah dilakukan untuk membangun masyarakat. Negara Islam benar-benar menjamin kesejahteraan seorang guru sehingga guru tidak perlu mengkhawatirkan keberlangsungan hidup mereka. Islam memiliki sumber pemasukan yang beragam dan dalam jumlah yang besar,  sehingga tidak terbebani karena memberi gaji tinggi kepada guru. Negara tidak segan mengeluarkan anggaran besar demi pendidikan karena prinsip pentingnya menuntut ilmu bagi umat manusia. Terbukti, sejarah mencatat bahwa Islam pernah menjadi mercusuar pendidikan ketika masa kejayaannya selama kurang lebih 13 abad. Tidak ada cara lain untuk mewujudkan kesejahteraan guru dan sistem pendidikan berkualitas selain menerapkan sistem islam secara total dan menyeluruh. 

Wallahualam bissawab



Nama

50 Kota,1,Artikel,38,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Balikpapan,1,Banjarmasin,1,Baznas,1,BIM,2,BNNP,4,Cerpen,2,Dharmasraya,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,2,Hiburan,1,Internasional,11,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,53,Kalimantan Timur,1,Kampus,18,Kejati Sumbar,15,Kesehatan,8,KJI,2,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,75,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,97,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,231,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Panggil Aku Ayah,1,Papua,2,Pariaman,5,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,11,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,16,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,4,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,57,Polresta Padang,1,Polri,63,Puisi,13,Riau,4,Sawahlunto,2,Sijunjung,1,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,310,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,4,UNP,7,Visinema Studios & CJ ENM,1,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Guru: Mengabdi Sepenuh Hati, dihargai Setengah Hati
Guru: Mengabdi Sepenuh Hati, dihargai Setengah Hati
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdqepXj1B7fkpQN_zmMYBAs1JV7TU0-QFEDKE-eh7Fs3l3IUqFndZR3ByMdqAsIQD0-gobvKrQXfCCJaeiaZNYsX52Ewv2nlBr7_wFMC05s0LLbbwPclbTEBFxGjCDB0_Q2xJayG3Gfv1EDUm21ft7PHtxPqgveujKUBi2_Tbe0mtVBRP6qmyHMV0QYIb/w140-h229/WhatsApp%20Image%202025-07-07%20at%2019.23.19.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdqepXj1B7fkpQN_zmMYBAs1JV7TU0-QFEDKE-eh7Fs3l3IUqFndZR3ByMdqAsIQD0-gobvKrQXfCCJaeiaZNYsX52Ewv2nlBr7_wFMC05s0LLbbwPclbTEBFxGjCDB0_Q2xJayG3Gfv1EDUm21ft7PHtxPqgveujKUBi2_Tbe0mtVBRP6qmyHMV0QYIb/s72-w140-c-h229/WhatsApp%20Image%202025-07-07%20at%2019.23.19.jpeg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/07/guru-mengabdi-sepenuh-hati-dihargai.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/07/guru-mengabdi-sepenuh-hati-dihargai.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content