Bukan Sekadar Kecaman, Islam Hadir Membungkam Penghina Nabi

 


Oleh Ranti Nuarita, S.Sos.

Aktivis Muslimah


Entah sampai kapan umat Islam akan terus berada dalam kondisi lemah layaknya hari ini. Umat yang dahulu dimuliakan oleh Allah Swt., kini justru seperti santapan empuk yang diperebutkan oleh para pemangsa rakus yang suka menginjak-injak kemuliaan Islam. 

Hal yang lebih menyayat hati, penghinaan terhadap agama ini pun sering kali berulang dan diarahkan kepada sosok yang paling dicintai oleh Allah Swt.. Dialah Nabi Muhammad saw. panutan seluruh umat.

Mengutip dari cnbcindonesia.com, Minggu (5/07/2025) Sejumlah ilustrator dari sebuah majalah satire di Turki ditangkap oleh pihak berwenang usai menerbitkan gambar yang dianggap menyinggung agama. Lantaran dinilai menampilkan sosok Nabi Muhammad juga Nabi Musa. Ilustrasi tersebut memicu gelombang kecaman dari pemerintah dan kelompok berhaluan konservatif di negara tersebut.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam keras karya tersebut dan menyebutnya sebagai “profesi keji”. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan adanya penghinaan terhadap hal-hal yang dianggap sakral oleh umat Islam. Adapun diketahui bahwa gambar yang menuai kontroversi tersebut memperlihatkan dua tokoh sedang berjabat tangan di angkasa, dengan latar belakang peperangan. 

Banyak kalangan menganggap sosok dalam ilustrasi itu mirip dengan Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Kartun/ilustrasi tersebut dipublikasikan tidak lama pasca pecahnya konflik berdarah selama 12 hari antara Israel dan Iran.

Penghinaan Terhadap Kemuliaan Umat Islam Sering Berulang

Betapa menyedihkan, tidak henti-hentinya kemuliaan umat ini mendapat penghinaan. Ironisnya meski setiap kali terjadi penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. selalu memicu aksi protes dan kecaman, sayangnya respons tersebut belum memberikan dampak yang berarti. 

Tindakan menghina sosok yang sangat dimuliakan oleh umat Islam terus saja berulang, bahkan para pelakunya makin berani melakukannya secara terbuka. Kemarahan umat Islam hanya dianggap sebagai reaksi sesaat yang kemudian dilupakan.

Belum cukup sampai di situ, hari ini di berbagai penjuru dunia, ajaran Islam beserta pemeluknya kerap menjadi sasaran penghinaan, ejekan, bahkan pembantaian. Hal ini bisa dilihat di sejumlah wilayah seperti Palestina dan Al-Quds, Suriah, Pakistan, Pattani, Uighur, serta banyak tempat lainnya. 

Dalam situasi seperti ini, respons berupa kecaman atau ajakan boikot dari negara-negara mayoritas muslim terasa tidak cukup. Tindakan semacam itu tidak memberikan efek jera, bahkan justru memperlihatkan kelemahan umat Islam dalam menghadapi penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw., juga kemuliaan umat Islam yang lain.

Akar Masalah Berulangnya Penghinaan Terhadap Islam dan Nabi saw.

Penghinaan terhadap Islam dan nabi akan terus terjadi selama para pelakunya merasa aman. Sebetulnya, jika kita telusuri lebih dalam akar masalah dari terulangnya penghinaan terhadap kemuliaan kaum muslim tersebab hari ini dunia didominasi oleh sistem kapitalisme demokrasi, apa hubungannya?

Sebab, sistem kapitalis demokrasi merupakan sistem yang dalam pelaksanaannya sangat menjunjung tinggi kebebasan, mulai dari kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi, yang pada akhirnya landasan inilah yang meniscayakan manusia dapat mengabaikan batas antara kritik dan penghinaan. 

Bahkan ketika pernyataan mereka menyakiti–hate speech terhadap keyakinan agama lain sekalipun–hal itu dianggap sebagai sesuatu yang sah-sah saja. Meskipun para pelaku mendapat hukuman, tetapi hal tersebut tidak memberikan efek jera, yang pada akhirnya penghinaan terhadap Islam semakin tumbuh subur di berbagai penjuru dunia dalam dominasi sistem hari ini.

Sungguh hal ini pun semakin diperparah dengan tidak adanya sosok pemimpin tunggal di kalangan umat Islam–yang mampu menyatukan suara dan kekuatan untuk menghadapi arogansi kaum kafir–menjadi penyebab utama lemahnya respons terhadap penghinaan. Belum lagi saat ini umat Islam telah terpecah ke dalam banyak negara kecil yang tidak mampu menunjukkan sikap bersama dalam menghadapi penghinaan terhadap Nabi saw. juga kemuliaan umat yang lain. 

Persatuan umat yang dahulu menjadi kekuatan, kini ibarat buih di lautan. Tidak usah jauh-jauh, jangankan persatuan umat, hari ini sesama umat Islam saja saling mencurigai satu sama lain. Padahal, sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa di masa ketika umat Islam masih memiliki pemimpin yang kuat, bahkan setingkat negara Prancis saja tidak berani bertindak sembarangan. 

Ketika negara itu berencana mengadakan pertunjukan teater yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad saw., Sultan Abdul Hamid II pemimpin ke-34 Kesultanan Utsmaniyah menunjukkan kemarahan besar. Ia mengecam keras tindakan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap Nabi saw. Bukan sekadar mengecam, tetapi juga menyatakan kesiapannya untuk mengorbankan nyawa demi membela kehormatan Nabi saw.

Kekuatan semacam inilah yang hari ini telah hilang di tengah-tengah umat Islam. Ketiadaan pemimpin yang bertindak sebagai pelindung membuat musuh-musuh Islam merasa bebas menyebarkan narasi yang merendahkan ajaran juga tokoh-tokoh mulia umat Islam. Mereka dengan mudahnya melecehkan agama serta nabinya, tanpa takut konsekuensi.

Upaya Mengembalikan Pelindung Umat

Sungguh, segala bentuk penghinaan terhadap kemuliaan umat Islam sampai hari ini, semestinya mendorong umat Islam sadar, bahwa satu-satunya jalan untuk mengakhiri segala bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw., termasuk perlakuan tidak manusiawi bahkan keji terhadap kaum muslim, adalah dengan menghadirkan kembali pelindung umat. 

Pelindung umat ini hanya akan ada di dalam negara yang menerapkan aturan Islam secara menyeluruh dalam setiap sendi kehidupan. Sudah sepatutnya umat Islam di seluruh penjuru dunia bangkit dan bersatu atas dasar akidah Islam yang lurus, bukan tersekat batas-batas wilayah (nation state).

Itulah satu-satunya cara untuk meneguhkan kembali identitas  sebagai umat terbaik (khairu ummah). Tentunya hal ini hanya dapat ditempuh melalui jalan dakwah politik yang bersifat intelektual dan mengikuti metode dakwah Nabi Muhammad saw., tanpa mengandalkan kekerasan. 

Dengan cara ini, harga diri dan kehormatan Islam bisa dikembalikan, serta para pelaku penghinaan terhadap para nabi terutama Rasulullah, dapat dihentikan secara tuntas. Terlebih lagi dalam Islam penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. adalah tindakan yang serius.

Kesungguhan itu tercatat dalam karya Nizham al-‘Uqubat wa Ahkam al-Bayyinat fi al-Islam (Sistem Sanksi dan Ketentuan Pembuktian dalam Islam), Syekh Abdurrahman al-Maliki dan Syekh Ahmad ad-Daur menjelaskan pada bagian Takzir, dalam bab mengenai “Pelanggaran terhadap Kehormatan Diri”, bahwa terdapat tiga bentuk pelanggaran terhadap kehormatan: adz-dzam (sindiran halus atau terselubung), al-qadh (segala bentuk tuduhan atau pernyataan yang menyentuh reputasi seseorang), dan at-tahqir (ungkapan atau tindakan yang mencerminkan penghinaan atau merendahkan orang lain).

Dalam konteks pembuatan kartun/ilustrasi yang menggambarkan Nabi Muhammad saw., hal ini masuk ke dalam kategori at-tahqir, karena karikatur atau ilustrasi tersebut disebarluaskan di ruang publik, dijajakan, atau diperlihatkan kepada khalayak. Perbuatan seperti ini termasuk dalam bentuk penghinaan terbuka. 

Berdasarkan hukum Islam, siapa pun yang menghina orang lain dengan menisbahkan sesuatu yang mencemarkan nama baik atau kehormatan mereka, dapat dikenai hukuman/ sanksi berupa jilid serta kurungan penjara selama satu hingga dua tahun.

Harapan kita adalah agar segera terbentuk kembali sebuah institusi kepemimpinan yang dipimpin oleh seorang khalifah. Dengan adanya sistem ini, tidak akan ada yang berani lagi menghina Nabi Muhammad saw., juga tidak akan ada yang berani merendahkan kemuliaan umat Islam. 

Sebab, kekuatan militer yang siap dikirimkan oleh khalifah untuk membela kehormatan Rasulullah Muhammad saw. Begitu pun keberadaan kaum muslim akan terlindungi jiwa dan raganya. Tak kan ada tempat di dunia bagi siapa pun yang berani merendahkan sosok mulia yang dicintai oleh seluruh umat Islam.

Wallahualam bissawab.

Nama

50 Kota,1,Artikel,38,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Balikpapan,1,Banjarmasin,1,Baznas,1,BIM,2,BNNP,4,Cerpen,2,Dharmasraya,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,2,Hiburan,1,Internasional,11,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,53,Kalimantan Timur,1,Kampus,18,Kejati Sumbar,15,Kesehatan,8,KJI,2,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,75,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,97,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,231,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Panggil Aku Ayah,1,Papua,2,Pariaman,5,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,11,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,16,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,4,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,57,Polresta Padang,1,Polri,63,Puisi,13,Riau,4,Sawahlunto,2,Sijunjung,1,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,310,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,4,UNP,7,Visinema Studios & CJ ENM,1,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Bukan Sekadar Kecaman, Islam Hadir Membungkam Penghina Nabi
Bukan Sekadar Kecaman, Islam Hadir Membungkam Penghina Nabi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfymdTLpPtrwic9kAwz_4FGmEsyyo7gb5Hl0fgNYdvyjzP_Z9RkK2BycEwNiu_F633MQwG0KA9jAs83ggLd_Z2pevAMdFYNZoPpqthbxuM4e8LXfbIshfiJqQ_yVRBZt-Bm2PdejqPqujAYUIqrxTn4hFyhWQptpK4TIgjAK9WAPIfyOQWIE4KKuzVpIJ-/w202-h269/WhatsApp%20Image%202025-07-21%20at%2009.39.04.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfymdTLpPtrwic9kAwz_4FGmEsyyo7gb5Hl0fgNYdvyjzP_Z9RkK2BycEwNiu_F633MQwG0KA9jAs83ggLd_Z2pevAMdFYNZoPpqthbxuM4e8LXfbIshfiJqQ_yVRBZt-Bm2PdejqPqujAYUIqrxTn4hFyhWQptpK4TIgjAK9WAPIfyOQWIE4KKuzVpIJ-/s72-w202-c-h269/WhatsApp%20Image%202025-07-21%20at%2009.39.04.jpeg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/07/bukan-sekadar-kecaman-islam-hadir.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/07/bukan-sekadar-kecaman-islam-hadir.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content