![]() |
Oleh. Ummu Fauzi Pegiat Literasi |
Opini | Untuk menstabilkan harga pangan pada Hari Raya Idulfitri 1446 H yang lalu, Bupati Bandung Dadang Supriatna telah menggelar pasar murah bersubsidi di beberapa daerah. Beliau menyatakan sebanyak 10.244 paket sembako telah disiapkan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di setiap kecamatan yang sudah terdata. Paket tersebut disediakan dengan harga dasar Rp190.000 per paket, disubsidi sebesar Rp98.000 yang bisa ditebus dengan harga Rp98.000 per paket.
Operasi pasar tersebut telah digelar pada tanggal 17 sampai 21 Maret 2025 di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasir Jambu, Ciwidey, Ranca Bali, Margahayu, Kutawaringin, Solokan Jeruk, Ibun, dan Baleendah. Data tersebut sesuai dengan yang ada di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung.
Bupati saat itu juga menambahkan bahwa persediaan stok pangan Kabupaten Bandung aman sampai dengan Idulfitri 1446 H. (Jabar.antarnews.com, 19-13-2025)
Stok Aman, Kenapa Sulit Diakses?
Di tengah himpitan ekonomi dengan harga sembako yang melambung, khususnya Kabupaten Bandung, tentu saja langkah yang dilakukan oleh Dadang Supriatna selaku kepala daerah dengan mengadakan pasar murah sangat membantu. Keberadaan pasar murah tersebut sangat ditungu-tunggu masyarakat luas, apalagi ketika menghadapi hari raya Idulfitri.
Di sisi lain, stok pangan di Kabupaten Bandung dikatakan aman dan mencukupi, tetapi mengapa rakyat tak sedikit yang tetap sulit mengaksesnya? Mengapa rakyat bisa mendapatkan sembako murah hanya pada saat pasar murah? Itu pun hanya diadakan pada momen tertentu saja? Padahal kebutuhan hidup setiap hari harus dipenuhi dengan murah dan mudah. Stok pangan yang aman tentu tidaklah cukup apabila tidak bisa dijangkau oleh masyarakat secara merata di setiap daerah.
Maka jelaslah operasi pasar atau pasar murah yang diadakan menjelang hari raya tidak efektif dalam menyelesaikan persoalan kebutuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pangan rakyat jika tidak didukung dengan solusi mendasar. Dengan pendapatan yang minim, pekerjaan yang sulit didapat, ditambah banyaknya korban phk yang menambah jumlah pengangguran menyebabkan masyarakat banyak yang tidak mampu menjangkau atau membeli kebutuhan pokok yang harganya terus naik. Sudah sepantasnya negara menyediakan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan secara murah dan mudah di seluruh daerah tanpa terkecuali setiap saat bukan hanya momen tertentu saja.
Negara Abai dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok Rakyat
Operasi pasar atau pasar murah bukanlah solusi tuntas untuk terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat. Kebijakan ini bersifat parsial, hanya sementara saja. Seharusnya negara menciptakan pasar yang murah dan mudah yang bisa dinikmati seluruh rakyat itu setiap hari. Untuk mewujudkannya penguasa harus memperhatikan mulai dari urusan produksi, distribusi, sarana dan prasarana, serta faktor pendukung lainnya. Karena itulah tugas negara, membuat rakyatnya aman, tenteram, serta sejahtera, baik dalam ekonominya, keamanan, kesehatan, juga pendidikan.
Namun, pada faktanya semua itu tidak terjadi pada negara yang menerapkan sistem kapitalis. Sistem ini telah menggeser peran negara yang seharusnya menjadi pelayan dan pelindung rakyatnya menjadi hanya sebagai fasilitator saja. Negara hanya menjadi penghubung antara kaum kapitalis atau pemodal dengan rakyat. Tentu saja yang pihak kapitalis utamakan adalah keuntungan materi semata.
Sistem ekonomi kapitalis juga mengabaikan pemenuhan kebutuhan individu dan upaya pemenuhan kebutuhan pokok bagi tiap individu dalam masyarakat. Mereka hanya fokus pada penyediaan apa saja yang menjadi kebutuhan individu (primer, sekunder, dan tersier). Negara seolah tidak peduli apakah kebutuhan itu bisa dijangkau atau tidak oleh mereka. Adanya pasar murah membuktikan kalau negara gagal menyediakan bahan pokok yang murah.
Inilah sistem rusak yang membawa kehancuran dalam semua sektor. Kesejahteraan dalam sistem ini hanya mimpi belaka. Diperlukan sistem sahih yang mampu mewujudkan kesejahteraan. Dengan pemimpin yang mampu meriayah (mengurus) rakyatnya, yaitu sistem Islam.
Kesejahteraan Hanya Ada dalam Islam
Islam adalah sistem sahih yang akan mampu meriayah, memberikan solusi, dan mengatur distribusi ekonomi yang jelas. Sistem tersebut adalah sistem Islam. Ada beberapa langkah yang wajib dilakukan negara dalam pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dalam sistem Islam:
Petama, terkait produksi untuk menjaga pasokan dalam negeri, negara membuka akses lahan yang sama bagi semua rakyat untuk memaksimalkan produksi lahan. Mendukung para petani dengan memberikan modal, edukasi, pelatihan, serta dukungan sarana produsi dan infrastruktur penunjang.
Kedua, terkait distribusi, negara menciptakan pasar yang sehat dan kondusif, mengawasi rantai tata niaga, dan menghilangkan distorsi pasar. Negara mengawasi agar penentuan harga mengikuti mekanisme pasar. Segala penyimpangan sepeti penimbunan dan ekspor berlebih yang mengakibatkan stok dalam negeri berkurang atau kosong akan ditindak tegas oleh negara.
Ketiga, negara juga wajib menjalankan politik perdagangan luar negeri secara independen (mandiri).
Ekonomi Islam dibangun di atas pondasi akidah Islam yang berasal dari Allah Maha Pengatur yang diturunkan kepada Rasulullah saw. untuk seluruh manusia. Akidah ini memuaskan akal, menenteramkan jiwa, dan sesuai denga fitrah manusia.
Aturan yang terpancar dari akidah ini salah satunya berupa sistem ekonomi mempunyai ciri yang khas dan manusiawi.
Islam menetapkan kebutuhan atas pangan, papan, dan sandang sebagai kebutuhan pokok setiap individu. Termasuk juga keamanan, pendidikan, kesehatan sebagai hak dasar seluruh masyarakat yang keberadaannya harus dipenuhi oleh negara.
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa ketersediaan dan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini ibarat memperoleh dunia secara keseluruhan. Ini sebagai kiasan betapa pentingnya kebutuhan-kebutuhan tersebut bagi setiap individu.
Rasulullah saw. bersabda,
“Siapa saja di antara kalian yang bangun di pagi hari dalam keadaan diri dan keluarganya aman, fisiknya sehat, dan mempunyai makanan untuk hari itu, seolah-olah ia mendapatkan dunia.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari hadis di atas maka sudah jelas begitu pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar oleh negara. Hanya ekonomi Islamlah yang bisa mewujudkan semua itu apabila diterapkan secara kaffah (menyeluruh).
Islam sebagai ideologi yang sahih memiliki cara-cara lengkap untuk mengatasi semua permasalahan termasuk masalah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan akan menghasilkan solusi tuntas termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat hingga terwujudnya kesejahteraan yang menyeluruh.
Berbeda dengan kebijakan-kebijakan dalam sistem kapitalis yang selalu menghasilkan masalah baru. Karena dalam setiap solusi yang diberikan bersifat parsial tidak menyentuh akan permasalahannya. Hanya dengan sistem Islamlah permasalahan pangan bisa diatasi. Wallahualam bissawab.