Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan: Mengapa Terus Berulang?

Oleh: Nahmawati
Oleh: Nahmawati


Kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan kembali menjadi sorotan. Kejadian-kejadian ini semakin memperpanjang daftar tragedi yang menimpa para korban. Fenomena ini menunjukkan bahwa persoalan tersebut bukan hanya sekadar tindakan individu semata, melainkan juga cerminan dari sistem yang tidak mampu melindungi masyarakat dari kemerosotan moral.

Dalam sistem demokrasi sekuler, kebebasan individu sering kali dijunjung tinggi tanpa diiringi dengan batasan moral yang jelas. Hal ini menciptakan lingkungan yang permisif, di mana garis antara kebebasan dan penyimpangan menjadi kabur. Pendidikan yang seharusnya menjadi wadah bagi pembentukan karakter mulia malah sering kali menjadi tempat bagi oknum yang menyalahgunakan wewenangnya karena celah hukum dan lemahnya pengawasan.

Lebih buruk lagi, sistem ini terkadang justru memberikan ruang bagi pelaku untuk lolos dari jerat hukum dengan dalih hak asasi atau mekanisme hukum yang berbelit. Sementara itu, korban sering menghadapi stigma sosial, sehingga banyak dari mereka memilih untuk diam daripada melaporkan kejadian yang dialami.

Baru-baru ini, seorang guru PJOK di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT, dilaporkan melakukan tindakan cabul terhadap delapan muridnya. Aksi ini telah berlangsung sejak para korban masih duduk di kelas satu SD, dengan usia mereka berkisar antara 8 hingga 13 tahun (Tirto.id, 06/03/2025).

Kejadian serupa juga terjadi di sebuah SMK di Kalideres, di mana sekitar 40 siswi mengaku mengalami pelecehan oleh seorang guru berinisial O. Modusnya termasuk sentuhan fisik yang tidak pantas seperti memegang pundak, berjabat tangan terlalu lama, dan mengelus pinggul (Kompas.com, 07/03/2025).

Sungguh sangat miris, Guru yang seharusnya menjadi teladan dalam mendidik dan membentuk karakter peserta didik, justru ada yang mencoreng profesinya dengan perilaku tercela. Kasus-kasus semacam ini tidak hanya mencerminkan kesalahan individu, tetapi juga menunjukkan kelemahan dalam lingkungan dan sistem yang membentuk perilaku masyarakat.

Tayangan media yang sarat dengan liberalisme turut berkontribusi dalam menormalisasi pergaulan bebas dan mengeksploitasi tubuh, baik secara langsung maupun terselubung. Akibatnya, batasan moral semakin kabur, dan perilaku menyimpang pun dianggap lumrah. Selain itu, lingkungan sosial yang tidak berbasis pada nilai-nilai luhur turut memperparah keadaan. Ketika interaksi sosial lebih berlandaskan hawa nafsu daripada etika dan adab, pelecehan pun semakin sulit dicegah.

Lebih dari itu, sistem pendidikan sekuler yang hanya berorientasi pada intelektualitas tanpa menanamkan nilai moral dan spiritual, gagal menciptakan individu yang memiliki tanggung jawab, kehormatan diri, serta kesadaran akan batasan-batasan dalam pergaulan.

Islam sebagai Solusi Pencegahan Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual merupakan masalah serius yang terus menghantui masyarakat modern. Berbagai kebijakan telah diterapkan, tetapi kasus demi kasus tetap bermunculan. Hal ini menunjukkan bahwa solusi yang ada belum menyentuh akar permasalahan. Islam, sebagai sistem kehidupan yang sempurna, menawarkan mekanisme pencegahan yang menyeluruh untuk menutup celah terjadinya pelecehan seksual.

Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga pada pembentukan akhlak dan ketakwaan. Sistem pendidikan Islam mengajarkan pentingnya adab dalam berinteraksi antara laki-laki dan perempuan, menjaga pandangan, serta menanamkan rasa takut kepada Allah atas setiap tindakan yang menyimpang. Dengan pendekatan ini, individu akan tumbuh dengan kesadaran moral yang tinggi dan menjauhi perilaku yang merusak.

Selain itu, Islam telah menetapkan aturan pergaulan yang jelas agar interaksi antara laki-laki dan perempuan tetap terjaga dalam batas yang dibenarkan syariat. Di antaranya adalah kewajiban menutup aurat, larangan ikhtilat (campur baur tanpa aturan), serta adab dalam berbicara dan bersikap. Dengan adanya aturan ini, peluang munculnya godaan dan tindakan pelecehan dapat diminimalisir secara signifikan.

Islam juga memberikan sanksi tegas bagi pelaku pelecehan seksual. Hukum dalam Islam menetapkan hukuman yang setimpal, baik dalam bentuk had (hukuman tetap dalam syariat) maupun ta’zir (hukuman yang ditentukan oleh penguasa sesuai dengan tingkat kesalahan). Ketegasan ini bertujuan untuk memberikan efek jera serta menjaga kehormatan individu dan masyarakat.

Selain itu, peran media dalam membentuk pola pikir masyarakat tidak bisa diabaikan. Saat ini, banyak media yang justru menyebarkan konten-konten yang merusak moral, seperti pornografi terselubung dan budaya permisif terhadap pergaulan bebas. Islam menuntut adanya media yang sehat, yang menyajikan konten mendidik, bermoral, dan sesuai dengan syariat. Dengan pengawasan ketat terhadap media, masyarakat akan lebih terjaga dari pengaruh buruk yang dapat merusak tatanan sosial.

Dengan menerapkan sistem pendidikan Islam, aturan pergaulan yang sesuai dengan syariat, sanksi yang tegas, serta kontrol ketat terhadap media, maka peluang terjadinya pelecehan seksual dapat ditutup dengan sempurna. Islam tidak hanya menawarkan solusi teoritis, tetapi juga membangun sistem yang telah terbukti menjaga kehormatan manusia.

Lebih jauh, penerapan sistem Islam secara menyeluruh oleh negara merupakan kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan ini secara sistemik. Negara memiliki tanggung jawab dalam menegakkan aturan Islam dalam segala aspek, termasuk pendidikan, pergaulan, hukum, dan regulasi media. Dengan implementasi sistem Islam yang Kaffah, setiap celah yang memungkinkan terjadinya pelecehan seksual dapat tertutup dengan baik.

Olehnya itu, selama akar masalah ini tidak dituntaskan, dan selama sistem yang diterapkan masih menjauhkan nilai-nilai luhur dari kehidupan, kasus-kasus serupa akan terus berulang.

Maka, sudah saatnya masyarakat menyadari bahwa hanya dengan kembali kepada aturan Islam secara menyeluruh, pelecehan seksual dan berbagai bentuk kejahatan lainnya dapat diatasi dengan tuntas. Islam bukan sekadar agama, tetapi juga sistem kehidupan yang mampu menciptakan lingkungan yang aman, bermoral, dan penuh berkah.

Wallahu ‘alam bisshawab.

Nama

Artikel,34,Bahan Ajar PAI Kelas 7,2,Baznas,1,BIM,2,BNNP,2,Cerpen,1,DPRD Bukittinggi,7,Film,1,Hiburan,1,Internasional,10,Jakarta,4,Jakarta Selatan,1,KAI,32,Kampus,12,Kejati Sumbar,9,Kesehatan,8,KJI,1,Komedi,1,Koperasi,2,Kota Padang,45,Kuliner,2,Lampung,1,Lifestyle,2,Malaysia,1,Nasional,89,Natuna,1,Olahraga,1,Opini,153,Otomotif,1,Padang,6,Padang Pariaman,8,Papua,2,Pariaman,3,Pasaman,1,Pasaman Barat,1,Payakumbuh,2,Pekanbaru,10,Pemkab Solok,4,Pemko Padang,11,Pendidikan,11,Peristiwa,2,Perumda Air Minum,1,Pesisir Selatan,3,PLN,10,Polda,1,Polda Sumbar,50,Polresta Padang,1,Polri,61,Puisi,12,Riau,4,Smartphone,2,Sulawesi Tengah,1,Sumatera Bagian Tengah,1,Sumatera Selatan,1,Sumbar,257,Teknologi,2,Telkom,1,Tips,5,TNI,94,UNAND,3,UNP,7,Wisata,4,Yastis,3,
ltr
item
Media Sumbar: Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan: Mengapa Terus Berulang?
Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan: Mengapa Terus Berulang?
Oleh: Nahmawati
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7zjbp0ZFztfLcERPKnrB_KzHxUFME9FQI8LyAFFZYGI1M95Ak82EiQgH2uS8KOqCYitqDaT6iZw9LnsumneTtBqbIoXYmkMqXD4yaTje-i5pC4IUO5hnqUBJUjEbIUZJj9ejMshrfJ_SV7BxTyTHkRoOPOcz003S-XtErLuidIqnBrUudMjEnCwwHNMjq/w225-h400/IMG-20250322-WA0022.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7zjbp0ZFztfLcERPKnrB_KzHxUFME9FQI8LyAFFZYGI1M95Ak82EiQgH2uS8KOqCYitqDaT6iZw9LnsumneTtBqbIoXYmkMqXD4yaTje-i5pC4IUO5hnqUBJUjEbIUZJj9ejMshrfJ_SV7BxTyTHkRoOPOcz003S-XtErLuidIqnBrUudMjEnCwwHNMjq/s72-w225-c-h400/IMG-20250322-WA0022.jpg
Media Sumbar
https://www.mediasumbar.net/2025/03/pelecehan-seksual-di-dunia-pendidikan.html
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/
https://www.mediasumbar.net/2025/03/pelecehan-seksual-di-dunia-pendidikan.html
true
7463688317406537976
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content