![]() |
Kesuksesan Roald Dahl Seorang Sastrawan Sekaligus Anggota Militer |
Oleh: Fahrezi Ahmad Riyan
(Mahasiswa Sastra Inggris, UNAND)
Roald Dahl adalah seorang penulis anak asal Norwegia yang juga memiliki pengalaman berkarir di militer Inggris. Ia bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) pada tahun 1939 dan mulai menulis pada tahun 1942. Pengalaman militer yang dijalaninya memberikan pengaruh yang mendalam terhadap karya-karyanya, yang sering dipenuhi dengan elemen ketegangan dan petualangan, sehingga membawanya meraih kesuksesan di dunia sastra.
Lahir pada 13 September 1916 sebagai putra dari Harald dan Sofie Magdalene Dahl, Roald tumbuh di tengah keluarga besar dengan empat saudara kandung dan dua saudara tiri dari pernikahan pertama ayahnya. Dengan tinggi badan yang mencolok, ia juga menonjol dalam berbagai bidang olahraga saat di sekolah.
Karier militer Roald Dahl dimulai pada Agustus 1939 ketika ia diangkat sebagai perwira di King’s African Rifles, memimpin satu peleton askaris. Pada November 1939, ia bergabung dengan Royal Air Force (RAF). Pertempuran pertamanya terjadi saat ia berhasil mengintersepsi enam pesawat Junkers Ju-88 yang sedang membombardir. Ia juga menembak jatuh pesawat Ju-88 lainnya. Roald Dahl turut berkontribusi dalam "Pertempuran Athena" bersama para pilot terbaik dari Negara Persemakmuran Inggris, termasuk Pat Pattle dan David Coke, yang adalah sahabat dekatnya. Dalam pertempuran ini, ada momen dramatis ketika Roald berhasil menembak beberapa pesawat Hurricane, meskipun ia juga harus kehilangan empat pilot, termasuk teman dekatnya, Pat Pattle.
Pada tahun 1942, Roald Dahl mengakhiri kariernya sebagai Letnan Kolonel di Angkatan Udara. Tahun yang sama menandai langkah pertamanya dalam menulis, dimulai dengan artikel berjudul “Tertembak Jatuh di atas Libya” (yang kini diterbitkan dengan judul “Gampang Sekali”). Artikel tersebut berhasil dijual seharga US$ 900 kepada Saturday Evening Post, menandai awal kariernya sebagai penulis.
Dengan latar belakang militer yang kaya akan pengalaman, karya-karya anak Roald Dahl kerap kali mengeksplorasi tema petualangan dan perjuangan melawan kejahatan. Karakter utama dalam ceritanya seringkali berhadapan dengan sosok antagonis yang jahat. Dan karakter utama dalam cerita akan menjadi point utama dalam cerita untuk berhadapan dengan sosok antagonis
Meskipun demikian, buku-buku yang ditulisnya sangat dicintai oleh anak-anak karena disusun dengan sudut pandang yang mudah dipahami dan menghibur.
Karya-karya yang sangat populer di kalangan anak-anak ini membawa Roald Dahl meraih kesuksesan yang luar biasa. Selain ketegangan, ceritanya diperkaya dengan elemen fantasi dan humor, menjadikannya semakin menarik. Buku-buku anak karya Roald Dahl telah terjual hingga 300 juta kopi di seluruh dunia, termasuk beberapa judul terkenal seperti: Charlie and the Great Glass Elevator, Matilda, The BFG, The Witches, Going Solo, George's Marvellous Medicine, dan Fantastic Mr Fox.
Berkat kegigihan dan keunikan dalam karyanya, Roald Dahl diakui sebagai salah satu penulis terhebat abad ke-20. Ia meninggal dunia pada usia 74 tahun, tepatnya pada 23 November 1990, akibat myelodysplastic anemia, sebuah kelainan darah yang langka. Roald Dahl menghembuskan napas terakhir di rumahnya yang terletak di Great Missenden, Buckinghamshire, Inggris. Ia dimakamkan di pemakaman gereja St Peter dan St Paul, membawa serta beberapa barang kesayangannya, seperti stik bilyard, beberapa botol wine burgundy terbaik, batang cokelat, pensil HB, dan gergaji listrik. Untuk menghormati jasa-jasanya, tanggal 13 September diperingati sebagai Hari Roald Dahl. Pelajaran yang dapat diambil dari kisah kesuksean roald dahl adalah harus semangat dalam menekuni hal yang kita suka.