By: Imelya Darma Fitri
Sekilas bayangmu datang menyapa,
Lembut membelai sunyi dalam jiwa,
Seperti angin membawa aroma cerita,
Hadir sesaat, lalu tiada.
Aku terpaku dalam hening rindu,
Mencari jejak yang kau tinggalkan dulu,
Namun, seperti senja yang jatuh di ufuk jauh,
Kau lenyap, membawa setitik peluh.
Adakah kau sadar, wahai bayang,
Hadirmu menggoreskan rindu yang panjang?
Namun pergi tanpa jejak dan pesan,
Meninggalkan hati dalam kesepian.
Oh, sekilas bayang, mengapa begitu?
Mengapa kau singgah hanya untuk berlalu?
Hidupku kau sentuh tanpa alasan,
Lalu hilang dalam keheningan.
Kini, aku berdiri di ambang sunyi,
Menyusun doa agar kau kembali,
Namun aku sadar, kau hanya ilusi,
Bayangan mimpi yang tak mungkin abadi.
Pergilah, wahai bayang yang fana,
Biarkan aku berdamai dengan luka,
Sebab hidup adalah tentang melepaskan,
Bukan menunggu sesuatu yang takkan datang.